Bukubesar pembantu piutang menunjukkan semua penjualan yang dilakukan secara kredit oleh bisnis. Ini memberikan rincian tentang penjualan ini dengan menunjukkan tanggal dan nomor faktur, nota kredit, pembayaran yang dilakukan terhadap penjualan kredit, diskon, dan pengembalian dan tunjangan.
– Selain dicatat dalam buku besar umum, transaksi dalam jurnal juga dicatat dalam buku besar pembantu. Tidak seperti buku besar umum, pencatatan dalam buku besar pembantu hanya mencakup beberapa akun dari buku Kamus Istilah Keuangan dan Akuntasi 2020 oleh Tim Panca Aksara, buku besar pembantu addalah perincian akun-akun yang ada pada buku besar umum untuk menunjang pengawasan terhadap akun-akun tersebut. Buku besar pembantu digunakan untuk merinci saldo yang terdapat dalam buku besar umum. Baca juga Pemindahbukuan dalam Buku Besar Umum Adanya buku besar pembantu memudahkan bagi perusahaaan dagang untuk mengontrol saldo keseluruhan piutang dagang dan utang total saldo dari masing-masing buku besar pembantu harus sama dengan jumlah total saldo yang ada pada buku besar umum. Macam-macam buku besar pembantu Dalam buku Pengantar Akuntansi 2015 karya Hery, dijelaskan bahwa perusahaan dagang biasanya hanya akan membuat buku besar pembantu untuk dua jenis akun, yaitu Buku besar pembantu piutang dagang Merupakan buku tempat mencatat segala piutang perusahaan menurut nama pelanggan atau debitur. Sumber transaksi yang dicatat dalam buku ini antara lain Baca juga Pencatatan Bukti Transaksi ke dalam Jurnal bukti transaksi penjualan kredit jurnal penjualan bukti transaksi retur penjualan jurnal umum bukti transaksi pelunasan piutang jurnal penerimaan kas Buku besar pembantu utang dagang Merupakan buku tempat mencatat segala utang perusahaan menurut nama kreditur. Sumber transaksi yang dicatat dalam buku inim adalah bukti transaksi pembelian kredit jurnal pembelian bukti transaksi retur pembelian jurnal umum bukti transaksi pelunasan utang jurnal pengeluaran kas Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Bukubesar umum secara otomatis diperbarui ketika jurnal penjualan dan buku besar pembantu piutang dagang diperbarui. Semua surat diterima oleh salah satu dari lima karyawan di bagian surat-menyurat di mana cek dan slip permintaan pembayaran dicocokkan dan dua salinan daftar pembayaran disiapkan. Pengertian Buku Besar Pembantu Buku besar pembantu adalah Perkiraan dalam pembukuan yang merupakan perincian dari pos-pos perkiraan dalam buku besar subsidiary ledger. Otoritas Jasa Keuangan Definisi Buku Besar Pembantu Buku besar pembantu menyimpan rincian untuk akun kontrol buku besar umum. Setelah informasi dicatat dalam buku besar pembantu, informasi tersebut secara berkala diringkas dan diposting ke akun pengendali di buku besar, yang pada gilirannya digunakan untuk menyusun laporan keuangan perusahaan. Sebagian besar akun di buku besar bukan akun kontrol; sebaliknya, transaksi individu dicatat langsung ke dalamnya. Buku besar pembantu digunakan ketika ada sejumlah besar informasi transaksi yang akan mengacaukan buku besar. Situasi ini biasanya muncul di perusahaan dengan volume penjualan yang signifikan. Dengan demikian, tidak diperlukan buku besar pembantu di perusahaan kecil. Jenis Buku Besar Pembantu Buku besar pembantu dapat diatur untuk hampir semua akun buku besar umum. Namun, mereka biasanya hanya dibuat untuk area di mana terdapat volume transaksi tinggi, yang membatasi penggunaannya pada beberapa area. Contoh buku besar pembantu adalah Buku besar utang Buku besar piutang Buku besar aktiva tetap Buku besar persediaan Buku besar pembelian Sebagai contoh informasi dalam buku besar pembantu, buku besar persediaan dapat berisi transaksi tentang penerimaan menjadi persediaan, pergerakan persediaan ke lantai produksi, konversi menjadi barang jadi, pelaporan skrap dan pengerjaan ulang, penghapusan persediaan usang, dan penjualan ke pelanggan. Contoh Buku Besar Pembantu Dengan memiliki rincian aktivitas piutang dalam buku besar pembantu, karyawan di departemen kredit suatu perusahaan dapat mengakses informasi penjualan kredit tanpa harus mengakses informasi apa pun di buku besar. Dalam sistem penetapan biaya pesanan, lembar biaya pekerjaan atau catatan biaya pekerjaan akan berfungsi sebagai buku besar pembantu yang berisi rincian akun buku besar umum Barang dalam Proses. Akun Barang Dalam Proses sekarang akan menjadi akun kontrol yang berisi jumlah ringkasan untuk bahan langsung, tenaga kerja langsung, overhead pabrik yang diterapkan, transfer ke barang jadi, dll. Personil manufaktur akan memiliki akses penuh ke lembar biaya pekerjaan tanpa memiliki akses ke informasi lain di buku besar.
Secaraberkala, misalnya pada akhir tiap bulan atau akhir tahun saldo akun langganan dalam buku besar pembantu piutang usaha dikhtisarkan dalam sebuth daftar yang disebut Daftar Saldo Piutang usaha, atau daftar Piutang Usaha. Total dari daftar saldo ini harus sama dengan saldo dari akun Piutang Usaha dalam buku besar.
BerandaWaktu pencatatan transaksi yang tepat dalam buku b...PertanyaanWaktu pencatatan transaksi yang tepat dalam buku besar pembantu …..Setiap tanggal transaksi yang memerlukan buku besar pembantuSetiap akhir bulan, sesuai dengan tanggal postingSetiap berkala sesuai dengan tanggal posting ke buku besarSetiap hari sesuai keperluan perusahaanSecara kontinuACA. CoordinatorMaster TeacherPembahasanBuku besar pembantu dilakukan setiap terjadi transaksi berdasarkan buku transaksi. Sedangkan buku besar umum dilakukan secara berkala setiap akhir besar pembantu dilakukan setiap terjadi transaksi berdasarkan buku transaksi. Sedangkan buku besar umum dilakukan secara berkala setiap akhir pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!406©2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia

PengertianBuku Besar Pembantu. Buku besar pembantu adalah buku besar khusus yang digunakan untuk mencatat akun tertentu serta perubahan-perubahannya secara lebih rinci. Dengan kata lain buku besar pembentu sebagai perluasan buku besar umum. Jadi catatan yang ada di dalam buku besar pembantu merupakan rincian dari salah satu buku besar umum yaitu rincian hutang dan piutang.

- Catatan keuangan sangat penting bagi kegiatan operasional perusahaan, baik besar maupun kecil. Karena kondisi keuangan perusahaan harus selalu terpantau dengan jelas, sehingga dapat dijadikan kerangka acuan untuk langkah berikutnya. Dalam akuntansi, pencatatan keuangan dilakukan menggunakan dua kumpulan catatan transaksi, yang sering disebut buku besar umum general ledger dan buku besar pembantu subsidiary ledger.Buku besar merupakan rincian catatan keuangan sebuah perusahaan dalam periode tertentu. Sementara buku besar pembantu adalah perpanjangan buku besar umum, yang mencatat lebih detail dan spesifik mengenai transaksi tertentu. Baca juga Pencatatan dalam Buku Besar Pembantu Dikutip dari buku Mempersiapkan Pengelolaan Buku Besar 2019 karangan Widyawati Budiono, berikut pengertian buku besar pembantu Pengertian buku besar pembantu Buku besar pembantu subsidiary ledger adalah buku besar yang digunakan untuk mencatat perubahan utang atau piutang, dengan memisahkan kreditur maupun debitur yang satu dengan lainnya. Jenis buku besar ini disebut juga buku tambahan. Sebab buku ini berisikan informasi tambahan, guna menjelaskan secara rinci jumlah utang dan piutang yang telah dicatat dalam buku besar utama. Pada buku besar pembantu, satu per satu akun dibuat sesuai pihak yang melakukan pembelian serta penjualan kredit. Pencatatan di buku besar pembantu dilakukan bersamaan dengan pencatatan ke dalam buku jurnal khusus. Seusai mencatat di buku besar pembantu, selanjutnya adalah pembuatan daftar saldo utang atau piutang. Total daftar saldo utang atau piutang harus sama dengan saldo yang ada dalam buku besar pembantu utang atau piutang. Baca juga Pemindahbukuan dalam Buku Besar Umum Fungsi buku besar pembantu Fungsi buku besar pembantu adalah Mencatat secara rinci agar memudahkan proses penyusunan laporan keuangan, guna meminimalisasi kesalahan pencatatan dalam buku besar umum. Sebagai pembanding dalam ketelitian pencatatan buku besar umum. Sebab buku besar pembantu berisi rincian saldo pada buku besar umum. Mempermudah pencarian informasi mengenai jumlah akun dari pihak terkait. Bisa menjadi bahan pembagian tugas dalam pengerjaan laporan akuntansi keuangan perusahaan. Jenis buku besar pembantu Dikutip dari buku Pengantar Akuntansi 2017 karangan Samryn, buku besar pembantu dibagi menjadi dua jenis, yaituBuku pembantu piutang Buku besar pembantu piutang berisi kumpulan piutang atau tagihan dari langganan kredit. Terjadi ketika perusahaan menjual barangnya dan melakukan transaksi penjualan secara kredit. Dalam buku ini juga terdapat rincian data debitur, nominal tagihan, dan cara pembayaran kredit yang dilakukan tiap tanggalnya. Jenis buku besar ini membutuhkan bukti, seperti faktur penjualan, bukti penerimaan tagihan atau piutang, bukti penerimaan kas, dan nota debit atau kredit. Baca juga Penyebab Neraca Saldo tidak Seimbang Buku besar pembantu utang Adalah buku yang di dalamnya terdapat simpanan rekaman atas kumpulan akun pihak yang diutangi perusahaan. Fungsi buku besar pembantu utang adalah mencatat rincian utang dagang perusahaan kepada tiap nama kreditur, serta merinci jumlah yang sudah dicatat dalam saldo buku besar utang. Data yang diperlukan dalam buku besar utang adalah faktur, bukti pengeluaran, dan nota yang digunakan sebagai bukti atas pengembalian barang yang dibeli secara kredit. Proses pencatatan transaksi dalam buku besar pembantu dilakukan secara bersamaan dengan pencatatan jurnal. Sumber pencatatan buku besar pembantu Sumber data yang digunakan untuk pencatatan ke buku besar pembantu adalah data yang diperoleh dari sumber langsung atau berdasarkan jurnal khusus. Setelah dicatat dalam jurnal khusus, transaksi tersebut langsung dicatat ke buku besar pembantu. Baca juga Jurnal Penyesuaian Pengertian, Tujuan, dan Fungsinya Sumber pencatatan buku besar pembantu mencakup segala jenis bukti transaksi yang terdapat perubahan nominal akun utang dan piutangnya. Misalnya faktur, nota, bukti penerimaan kas, kuitansi, dan lain sebagainya. Ada dua metode yang bisa dilakukan untuk memasukkan data sumber pencatatan. Cara pertama, dengan mencatat dalam buku jurnal umum, lalu dibukukan ke buku besar. Sementara cara kedua, dengan membuat daftar saldonya di tiap akhir periode tertentu. Daftar saldo ini dibuat berdasarkan akun pada buku besar pembantu tersebut. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Bagikan"pusat data bank tentang utang yang masih harus dibayar oleh debitur dan potongan bagi semua peminjam, dilakukan oleh bagian kredit pada suatu bank; buku besar utang ini dapat terdiri atas buku besar pembantu bagi sistem komputerisasi akuntansi bank atau dalam sistem yang belum otomasi, posisi pinjaman setiap nasabah dicatat dalam setiap kartu debitur; jumlah seluruh posisi pinjaman

HomeBerawalan BBuku Besar PembantuDefinisi Buku Besar Pembantu“Perkiraan dalam pembukuan yang merupakan perincian dari pos-pos perkinaan dalam buku besar subsidiary ledger.”Otoritas Jasa KeuanganApa itu Buku Besar?Buku besar pembantu merupakan buku besar khusus yang digunakan untuk mencatat akun tertentu serta perubahan-perubahannya secara lebih rinci. Dengan kata lain buku besar pembantu sebagai perluasan buku besar umum. Jadi catatan yang ada di dalam buku besar pembantu merupakan rincian dari salah satu buku besar umum yaitu rincian hutang dan piutang. Jenis buku besar pembantu juga tidak hanya satu namun ada 2 jenis. Buku besar pembantu dibagi lagi menjadi dua jenis Buku Besar Pembantu Piutang UsahaBuku besar pembantu piutang usaha seringkali disebut sebagai buku piutang yang khusus merinci langganan kredit, kepada siapa perusahaan melakukan transaksi penjualan secara kredit, dimana lokasi alamat dan berapa jumlah transaksinya. Buku Besar Pembantu UtangBuku besar pembantu utang seringkali disebut sebagai buku utang yang khusus mencatat tiap-tiap pemasok secara terperinci, siapa saja pemasok yang memberikan pinjaman kredit dan berapa jumlah utangnya. Temukan berbagai produk keuangan online terbaik untuk segala kebutuhan. Terdaftar & diawasi olehManfaat Buku Besar Pembantu Memudahkan dalam penyusunan laporan keuangan, karena buku besar pembantu akan mengurangi kesalahan-kesalahan dalam buku besar umum. Ketelitian dalam pembukuan besar umum dapat diuji dengan membandingkan saldo buku besar umum dengan jumlah saldo-saldo dalam buku besar pembantu. Dalam pengerjaan akuntansi memungkinkan diadakan pembagian tugas. Bisa dengan mudah mengetahui jumlah masing-masing elemen seperti piutang dan hutang dari pihak yang terkait. Istilah terkait yang iniAkuntansi"Teori dan praktik perakunan, termasuk tanggung jawab, prinsip, standar, kelaziman kebiasaan, dan semua kegiatannya."SelengkapnyaBagian Administrasi"Area kerja pada bank yang kegiatannya, antara lain, membukukan setoran dan penarikan serta mengkreditkan penghasilan bunga ke rekening nasabah; bagian ini dapat berada di gedung lain dengan kegiatan penerimaan pembayaraan angsuran kredit, penyatuan cek atau warkat benda lain yang akan dikirimkan ke bank penerbit, laporan rekening nasabah rekonsiliasi, aktivitas bank, dan lain-lain back office."SelengkapnyaNeraca/neraca/SelengkapnyaMau cari istilah lain? 🔍 Datadalam buku besar akuntansi belum terperinci karena akun terkadang tidak mencerminkan data secara rinci, seperti rekening utang, piutang, dan persediaan barang dagang. Apalagi, untuk perusahaan dagang yang telah memiliki banyak transaksi, adanya buku besar pembantu piutang akan sangat diperlukan. Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang, Harga Pokok Penjualan Buku besar pembantu terdiri dari Mengenal Buku Besar Buku besar merupakan tahap lanjutan setelah jurnal umum dibuat dalam siklus akuntansi. Buku besar merinci setiap transaksi yang dicatat pada jurnal umum ke dalam masing- masing akun pada sebuah buku. Walaupun disebut sebagai buku besar, buku besar secara tampilan hanya berupa kartu- kartu jika pencatatannya dilakukan secara manual. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai buku besar serta buku besar pembantu. Macam- Macam Buku Besar Buku besar terdiri atas buku besar umum dan buku besar pembantu. Buku besar umum merupakan bentuk dalam buku besar utama dan buku besar pembantu terbagi menjadi buku besar pembantu utang, buku besar pembantu piutang, dan buku besar pembantu persediaan. Buku Besar Umum Buku besar umum terdiri atas akun- akun yang berdiri sendiri pada satu periode. Contohnya adalah akun kas, piutang, dan sebagainya. Namun untuk mencatat lebih detail mengenai akun- akun tersebut, kita memerlukan buku besar pembantu. Buku Besar Pembantu Perbedaan buku besar dan buku besar pembantu yaitu buku besar pembantu adalah jenis buku besar yang merinci transaksi- transaksi pembelian dan penjualan yang bersifat kredit dan juga pembelian persediaan. Buku besar pembantu terdiri dari buku besar pembantu piutang, buku besar pembantu utang, dan buku besar pembantu Buku Besar Pembantu Piutang Buku besar pembantu piutang mencatat dengan rinci transaksi- transaksi pembelian secara kredit pada sebuah perusahaan, dimulai dari barang yang dibeli, nama perusahaan, saldo, hingga alamat perusahaan tempat membeli barang dan cara pembayaran beserta tanggal jatuh temponya. Fungsi buku besar pembantu piutang ini adalah untuk membantu perusahaan melihat berapa jumlah piutang yang masih harus ditagih dan kepada siapa piutang harus ditagih. Buku Besar Pembantu Utang Berbeda dengan buku besar pembantu piutang, buku besar pembantu utang mencatat transaksi utang yang diterima oleh perusahaan. Pada buku besar pembantu utang akan terlihat catatan mengenai siapa kreditur pemberi utang, jumlah, beserta cara pembayaran dan tanggal jatuh temponya. Buku Besar Pembantu Persediaan Buku besar pembantu persediaan mencatat transaksi- transaksi pembelian persediaan suatu perusahaan yang terjadi pada satu periode tertentu. Manfaat Buku Besar Pembantu Buku besar pembantu tidak hanya menjadi pelengkap sebuah buku besar, namun juga memiliki fungsi dan manfaat dalam laporan keuangan bagi perusahaan. Berikut manfaat buku besar pembantu Memudahkan penyusunan laporan keuangan karena setiap akun sudah tercatat dengan rinci sehingga kesalahan pencatatan pada buku besar umum dapat diminimalisir. Mempermudah pencarian informasi mengenai akun- akun dari pihak- pihak terkait. Meningkatkan fokus pada penyusunan laporan keuangan karena adanya pembagian tugas dalam penyusunan setiap laporan yang berbeda. Meski sama- sama merupakan buku besar, namun buku besar umum dan buku besar pembantu memiliki beberapa perbedaan yang dapat dilihat pada tabel berikut Contoh Pencatatan dengan Buku Besar Pembantu Piutang, Buku Besar Pembantu Utang, dan Buku Besar Pembantu Persediaan Pada contoh yang ini, disajikan transaksi PD Sukma Jaya yang terjadi selama Bulan Desember 2017. 01 Membeli dengan kredit 400 kg beras Rp dari Tn. Odi 02 Dijual tunai 200 kg jagung Rp kepada Tn. Andi DIterima pelunasan dari Tn. Andi atas penjualan bulan lalu sebesar Rp Dijual dengan kredit 300 kg kedelai Rp kepada Tn. Chandra 03 Dibeli dengan kredit 300 kg jagung Rp dari Tn. Odi Dibeli tunai perlengkapan dari Toko Asia senilai Rp Dibayar utang kepada Tn. Harno Rp 04 Dibeli dari Tn. Dodi tunai 200 kg kacang hijau Rp Tn. Andi mengembalikan 15 kg jagung yang dibeli tgl 2 karena rusak seharga Rp 05 Dibayar angsuran kepada Tn. Iman sebesar Rp tanpa potongan 06 Dibeli dengan kredit 130 kg kacang tanah Rp dari Tn. Harno Dijual tunai 100 kg jagung Rp kepada Tn. Andi 07 Melunasi utang kepada Tn. Iman atas pembelian bulan lalu senilai Rp Diterima pelunasan dari Tn. Bandi Rp dengan potongan 2% 08 Dibeli dengan kredit dari Tn. Iman 100 kg beras Rp dan dibeli tunai dari Tn. Nandi 100 kg kacang hijau Rp 09 Dijual tunai kepada Tn. Endro 100 kg kacang tanah Rp Tn. Chandra melunasi utangnya Rp dengan potongan 2% 10 Dijual dengan kredit kepada Tn. Bandi 250 kg jagung Rp Dibayar pelunasan kepada Tn. Joyo Rp 11 Diterima pelunasan dari Tn. Dodi sebesar Rp Dibayar Rp kepada Tn. Kasiyo 12 Melunasi utang kepada Tn. Landi sebesar Rp 15 Dibeli dengan kredit dari Tn. Harno 300 kg kacang hijau Rp Tn. Endro melunasi utangnya sebesar Rp 18 Dibeli dengan kredit dari Tn. Joyo 200 kg kedelai Rp 19 Dibeli tunai dari Tn. Suryaman 100 kg jagung Rp Dibayar biaya listrik dan telepon untuk bulan Desember Rp 20 Dibayar sewa kendaraan untuk mengirim barang dagangan Rp Dijual kredit kepada Tn. Andi beras 400 kg Rp Dibeli dengan kredit dari Tn. Iman 100 kg kacang tanah Rp 23 Dijual dengan kredit 500 kg kacang tanah kepada Tn. Dodi Rp 24 Dibayar macam- macam biaya untuk toko Rp Tn. Endro melunasi utangnya Rp tanpa potongan Dijual dengan kredit kepada Tn. Candra 500 kg kacang hijau Rp 25 Melunasi utang kepada Tn. Mansur Rp. Dijual dengan kredit kepada Tn. Andi 100 kg beras Rp 26 Menerima pelunasan dari Tn. Andi atas pembelian tanggal 20 dengan potongan 2% 29 Melunasi utang kepada Tn. Nandi sebesar Rp 30 Dijual dengan kredit kepada Tn. Bandi 200 kg jagung Rp 31 Dibayar gaji 2 orang karyawan bagian toko Rp dan 1 orang karyawan kantor Rp Diterima angsuran dari Tn. Chandra sebesar Rp Contoh Buku Besar Pembantu Piutang Contoh Buku Besar Pembantu Utang Contoh Buku Besar Pembantu Persediaan Itulah contoh buku besar pembantu piutang, utang, dan persediaan. Untuk memudahkan Anda dalam melihat dan mencobanya, Anda bisa download Buku Besar Excel. Kesimpulan Buku besar pembantu merupakan bagian dari pembuatan buku besar. Buku besar pembantu terdiri dari buku besar pembantu piutang, buku besar pembantu utang, dan buku besar pembantu persediaan. Dengan adanya buku besar pembantu, laporan terkait piutang, persediaan, dan utang akan terperinci sehingga pengguna informasi akan terbantu untuk melihat data secara detail. Buku Besar Digital Pakai Ginee Saja! Bagi Anda yang memiliki bisnis dan ingin membuat buku besar pembantu sebagai laporan keuangan yang akurat, yuk, buatnya di Ginee! Apa itu Ginee? Ginee merupakan Omnichannel yang memudahkan Anda dalam mengelola bisnis online shop yang telah terdaftar di marketplace. Nah, Ginee punya fitur laporan keuangan, lho, untuk membantu Anda mendata seluruh jenis kegiatan yang terjadi selama proses penjualan. Akan lebih mudah lagi karena Anda bisa menganalisis perkembangan bisnis Anda melalui laporan tersebut. Sekarang, kelola bisnis di berbagai marketplace tidak perlu repot lagi dengan adanya Ginee! Ginee Indonesia, Tool Bisnis Online Paling Kredibel Punya kesulitan mengelola toko online yang terdaftar di berbagai marketplace? No worries, Ginee Indonesia hadir untuk Anda! Ginee adalah sistem bisnis berbasis Omnichannel Cloud yang menyediakan berbagai fitur andalan lengkap guna mempermudah pengelolaan semua toko online yang Anda miliki hanya dalam satu platform saja!Fitur dari Ginee beragam, lho! mulai dari manajemen produk, laporan penjualan, Ginee WMS, yang artinya Anda dapat mengelola manajemen pergudangan dengan lebih mudah, Ginee Chat yang memungkinkan Anda mengelola chat pelanggan dari berbagai platform, hingga Ginee Ads untuk kelola semua iklanmu di berbagai platform. Yuk, daftar Ginee Indonesia sekarang FREE! Biasanyaposting di jurnal umum dilakukan untuk tiap transaksi. Sedangkan jurnal khusus, posting dilaksanakan secara kolektif dan berkala. Pada jurnal umum, posting ke buku besar dilakukan tiap hari dan tiap terjadi transaksi. Sementara pada jurnal khusus, posting-nya dilakukan secara berkala. Misalnya tiap akhir bulan.
Hal penting jika Anda menjalankan sebuah usaha adalah mempunyai pencatatan keuangan. Kondisi keuangan pada sebuah usaha perlu terpantau secara rinci agar dapat menentukan strategi untuk langkah berikutnya. Dalam akuntansi, pencatatan keuangan menggunakan dua kumpulan catatan transaksi yang sering disebut buku besar umum general ledger dan buku besar pembantu subsidiary ledger. Kedua buku tersebut sangat diperlukan dalam pencatatan keuangan dan sangat penting bagi keberlangsungan sebuah usaha. Download Sekarang Skema Perhitungan Harga Software Akuntansi HashMicro Dalam akuntansi, buku besar adalah catatan rinci keuangan sebuah perusahaan dalam periode tertentu. Jika buku besar umum lebih dikenal dengan jenis pencatatan keuangan secara keseluruhan. Buku besar pembantu adalah jenis pencatatan keuangan yang lebih detail dan spesifik. Membuat pencatatan keuangan dengan mudah dapat dengan menggunakan software akuntansi terbaik. Melalui pencatatan keuangan otomatis seperti penggunaan software akuntansi, akan mencegah kesalahan yang akan terjadi. Pencatatan keuangan usaha merupakan hal yang krusial sehingga pencatatannya harus jelas dan rinci, dengan menggunakan software akuntansi tercanggih pencatatan akan tercatat dengan rapi. Ketahui skema perhitungan harganya sebelum memulai menggunakan software akuntansi. Melalui artikel ini kami akan menjelaskan pengertian buku besar pembantu, fungsi, macam-macam, kelemahan, dan lain-lain. Baca Juga 6 Software Akuntansi Terbaik untuk Bisnis Anda! Pengertian Buku Besar Pembantu Sumber Buku besar pembantu atau subsidiary ledger adalah buku pencatatan keuangan yang isinya perpanjangan dari buku besar umum. Buku besar pembantu memuat catatan keuangan yang lebih detail dan spesifik mengenai transaksi tertentu. Transaksi dikelompokkan menjadi satu kategori transaksi yang sama dalam subsidiary ledger. Hal ini dimaksud agar perusahaan dapat dengan lebih mudah merinci secara detail atas transaksi yang dilakukan. Buku ini merupakan perluasan yang merupakan rincian detail dari akun-akun tertentu dan perubahannya. Apabila ada detail informasi transaksi yang tidak ada di buku besar umum, Anda dapat menemukannya pada buku besar pembantu. Macam Buku Besar Pembantu Subsidiary ledger memiliki beberapa jenis, setidaknya terdapat 5 lima jenis buku besar pembantu yang sesuai dengan akun yang terdapat pada sistem akuntansi. Banyaknya jenis buku besar tergantung pada banyaknya akun yang perusahaan miliki. Setiap perusahaan memiliki buku besar pembantu yang berbeda sesuai dengan jenis perusahaan. Jenis buku besar pembantu di perusahaan dagang memiliki dua akun yang menjadi acuan. Akun tersebut yaitu hutang dan piutang. Berikut adalah penjelasannya Buku besar pembantu utang Buku besar pembantu utang adalah buku yang berisi kumpulan catatan transaksi utang yang telah perusahaan lakukan. Perubahan jumlah nominal kepada kreditur dapat juga perusahaan catat dalam buku besar ini. Informasi yang jelas mengenai siapa kreditur pemberi utang akan terlihat jelas jika menyusun buku besar pembantu utang. Tidak hanya itu saja, nominal serta cara pembayarannya sekali saja dalam tempo tertentu atau berkala dapat terlihat juga. Buku besar pembantu piutang Buku besar pembantu piutang adalah kebalikan dari buku besar utang, berisi kumpulan history piutang atau tagihan dari langganan kredit. Dalam hal ini, pihak lain membeli barang yang dijual oleh perusahaan dengan melakukan transaksi penjualan kredit. Buku besar pembantu piutang berisi catatan rincian data debitur, nominal tagihan, dan cara pembayaran secara kredit yang dilakukan pembeli pada setiap tanggalnya. Jika buku besar umum hanya mengambil informasi penting seperti nominal utang dan piutangnya saja. Buku besar umum juga lebih dikenal dengan perkiraan induk dari akun piutang dan utang tersebut. Jenis buku besar pembantu utang dan piutang ini adalah perpanjangan secara lebih detail dan spesifik dari perubahan utang maupun piutang yang telah tercatat secara keseluruhan di buku besar umum. Baca Juga 7 Manfaat Penting Sistem Akuntansi bagi Perusahaan Fungsi Buku Besar Pembantu Penerapan subsidiary ledger di perusahaan tentu akan memberi manfaat yang baik. Mengimplementasikan sebuah sistem akuntansi untuk membuat buku besar tentunya akan menambah manfaat karena sistem yang otomatis akan meringankan beban pekerjaan seorang akuntan. Berikut fungsi dari buku besar pembantu dalam perusahaan Proses penyusunan laporan keuangan menjadi mudah dan meminimalisir adanya kesalahan pencatatan pada buku besar umum karena dalam subsidiary ledger tercatat dengan rinci. Buku besar pembantu dapat menjadi pembanding ketelitian pencatatan buku besar umum karena rincian saldo yang ada pada buku besar pembantu lebih detail dan jelas. Pada pengerjaan laporan akuntansi keuangan di sebuah perusahaan, buku ini dapat menjadi pembagian tugas. Buku ini mempermudah mencari informasi mengenai jumlah akun dari pihak yang terkait. Download Sekarang Skema Perhitungan Harga Software Akuntansi HashMicro Sumber Pencatatan Buku Besar Pembantu Sumber Pada sebuah pencatatan transaksi, hal yang utamanya adalah sumber pencatatan. Jika sebuah pencatatan transaksi tidak ada sumber pencatatannya, laporan keuangan dapat dikatakan fraud atau kecurangan karena tidak ada bukti transaksinya. Oleh karena itu, Anda harus memahami sumber pencatatan dalam buku pembantu. Contoh-contoh dari sumber pencatatan keuangan adalah faktur, nota, bukti penerimaan kas, kwitansi dan sebagainya. Sumber-sumber inilah yang menjadi segala bukti transaksi yang berakibat pada perubahan nominal akun utang-piutang tersebut. Metode yang dilakukan untuk memasukkan data dari sumber pencatatan ada beberapa cara, yang pertama adalah melakukan pencatatan di dalam buku jurnal umum kemudian dibukukan ke buku besar dan setiap pos jurnal wajib diposting secara individu maupun kolektif. Cara kedua adalah, melakukan pencatatan di buku pembantu. Dengan membuat daftar saldo setiap akhir periode tertentu berdasarkan akun pada buku pembantu tersebut. Manfaat Sumber Pencatatan Buku Besar Pembantu Perusahaan yang masih menerapkan pembuatan laporan keuangan secara manual sudah pasti membuat pencatatan buku besar pembantu. Dengan membuat pencatatan subsidiary ledger, akan memberikan banyak manfaat untuk perusahaan dalam menyusun laporan keuangan. Berikut ini adalah manfaat dari membuat subsidiary ledger Permudah penyusunan laporan Manfaat yang akan Anda rasakan jika membuat subsidiary ledger adalah penyusunan laporan keuangan perusahaan menjadi mudah. Laporan keuangan harus dibuat secara benar dan harus dipertanggungjawabkan. Adanya buku besar pembantu akan meminimalisir kesalahan yang ada di buku besar utama. Sebagai cross check Sumber Dengan adanya subsidiary ledger, Anda dapat menguji ketelitian yang sudah disusun oleh para accounting pada buku besar umum. Anda dapat membandingkan catatan saldo akhir yang ada di subsidiary ledger dan buku besar umum. Pencatatan akan mendekati hasil yang sempurna karena dapat langsung melakukan cross check. Hasil laporan menjadi lebih rapi Akuntan membagi tugasnya untuk mengerjakan general ledger dan mengerjakan pencatatan subsidiary ledger agar tidak tercampur dan lebih rapi. Setelah melakukan pekerjaannya, mereka akan mencocokkan kedua buku tersebut di akhir periode. Dengan begini, hasil laporan akan menjadi lebih rapi dan relevan. Data bisa ditemukan dengan cepat Dengan adanya subsidiary ledger, melihat rincian jumlah utang maupun piutang akan lebih cepat karena rincian seperti jumlah utang maupun piutang telah tercatat.. Jika pada suatu waktu ada pihak lain yang menanyakan jumlah transaksi yang dilakukan, contohnya berapa nilai uang terkini. Anda dapat mengetahui secara cepat dengan melihat catatan di subsidiary ledger. Download Sekarang Skema Perhitungan Harga Software Akuntansi HashMicro Kelemahan Buku Besar Pembantu Subsidiary ledger memang mempunyai manfaat untuk perusahaan, namun Anda juga harus mengetahui kelemahan yang ada pada buku besar pembantu. Dengan mengetahui kelemahannya, Anda dapat membuat perencanaan sebelum memulai subsidiary ledger. Berikut ini adalah kelemahan subsidiary ledger yang harus Anda ketahui Biaya lebih besar Jika perusahaan ingin membuat buku besar piutang, perlu diketahui dana adalah salah satu hal penting dalam proses pembuatannya. Untuk memulai pembukuan, dana tambahan yang harus dikeluarkan tidaklah sedikit. Perusahaan dengan banyak klien yang berbeda pasti membutuhkan jenis pembukuan yang berbeda pula sesuai dengan klien yang Anda miliki. Oleh karena itulah Anda harus memikirkan dengan matang sebelum memutuskan untuk memulai sebuah pembukuan. Butuh tenaga kerja ahli Membuat pembukuan tambahan piutang tidaklah mudah sehingga tidak semua orang dapat mengerti sepenuhnya akan pembukuan tambahan piutang. Perlunya meng-hire akuntan yang handal jika ingin membuat subsidiary ledger. Meng-hire seorang akuntan baru berarti Anda memerlukan biaya tambahan lagi, belum lagi jika transaksi yang terjadi pada perusahaan Anda sedang banyak, tidak cukup jika hanya mempekerjakan satu akuntan saja. Tidak terhindar dari error Menggunakan sebuah sistem yang baik dan teknologi yang tinggi, pegawai yang andal dalam membuat sebuah pembukuan bukan berarti Anda akan terhindar dari sebuah error. Error akan tetap ada karena yang menginput data adalah seorang manusia yang bisa saja melakukan sebuah kesalahan ketika menginput data. Jika menggunakan sebuah sistem pun Anda tetap harus berhati-hati karena bisa saja sistem tersebut error sehingga data yang diolah menimbulkan kesalahan. Perhitungan yang manual maupun otomatis juga memiliki peluang untuk salah sehingga tidak terjamin akan adanya bebas error. Namun yang dapat kita lakukan adalah meminimalisir kesalahan yang ada. Baca juga Sistem Akuntansi – Pengertian, Unsur, Manfaat, Karakteristik, dan Fitur Kesimpulan Subsidiary ledger adalah turunan pembukuan yang sangat penting bagi sebuah perusahaan karena laporan keuangan merupakan hal yang sangat krusial. Jika Anda ingin memulai subsidiary ledger, Anda harus mengetahui kelebihan dan kekurangannya terlebih dahulu. Meski mempunyai kekurangan, memulai subsidiary ledger tetap harus Anda pertimbangkan agar laporan keuangan perusahaan semakin baik. Download Sekarang Skema Perhitungan Harga Software Akuntansi HashMicro Untuk memulainya, Anda dapat menggunakan sebuah sistem akuntansi tercanggih agar meminimalisir kesalahan yang ada. Penggunaan sistem akuntansi akan membantu Anda mempermudah penginputan data dan menghemat waktu karena sistem yang Anda pakai akan otomatis memproses data yang telah Anda input. Dengan akurasi yang tinggi, pembukuan akan teranalisis secara mendalam dan akurat. Gunakan sistem akuntansi terbaik dari HashMicro. Ketahui skema perhitungan harganya di sini. Tertarik Mendapatkan Tips Cerdas Untuk Meningkatkan Efisiensi Bisnis Anda? Jonathan Kurniawan penulis konten yang memiliki passion yang dalam dalam menulis dan teknologi. Berkomitmen untuk menulis konten yang informatif, menarik, dan bermakna bagi pembaca, Jonathan terus menciptakan konten yang membuat pembaca merasa terhubung dan terinspirasi.
Halamanini menjelaskan Arti Kata buku besar pembantu menurut Kamus Ekonomi. Kata Pencarian: Cari. Beranda; Kamus Ekonomi pembukuan beberapa transaksi pada satu perkiraan secara berurutan dan sekaligus: pusat data bank tentang utang yang masih harus dibayar oleh debitur dan potongan bagi semua peminjam, dilakukan oleh bagian kredit pada Hai, Quipperian! Sudah tahukah kamu tentang buku besar? Buku besar yang dimaksud di sini tentu saja bukan merujuk kepada makna harfiahnya berupa buku berukuran besar, ya, melainkan buku besar yang terdapat pada sebuah sistem akuntansi. Tahukah kamu bahwa buku besar terbagi menjadi dua—buku besar utama dan buku besar pembantu? Kali ini, Quipper Blog mau mengajakmu untuk mengetahui perbedaan di antara keduanya, lengkap dengan manfaatnya juga! Sudah siap? Pengertian Buku Besar Utama Buku besar utama merupakan perkiraan-perkiraan dalam suatu periode akuntansi tertentu, misalnya kas, piutang usaha, modal, hingga persediaan utang. Perkiraan-perkiraan tersebut terpisah dan berdiri sendiri-sendiri dengan fungsi untuk mengikhtisarkan pengaruh transaksi kepada perubahan aktiva, kewajiban, serta modal pada perusahaan. Pencatatan dalam buku besar umum akan dilakukan secara berkala, misalnya setiap akhir bulan. Pencatatan ini dilakukan berdasarkan jurnal khusus atau hasil rekapitulasinya. Ada istilah khusus untuk pencatatan ini, lho, yaitu posting. Posting sendiri ialah istilah bagi proses pemindahan catatan dari jurnal ke dalam buku besar. Sebagai sebuah proses, ada tahapan dalam melakukan kegiatan posting. Ini dia tahap-tahapnya Pertama-tama, dilakukan penutupan terhadap jurnal khusus dengan cara menjumlahkan angka-angka yang ada pada setiap kolom perkiraan. Setelah dijumlahkan, hasil yang didapat dipindahkan ke dalam buku besar sesuai dengan perkiraan yang dipakai, baik itu di bagian sebelah debit maupun kredit. Hasil penjumlahan yang kini ada dalam buku besar perlu ditandai. Kolom “ref” di jurnal khusus diisi dengan tanda ceklis atau nomor kode perkiraan. Sementara, kolom “ref” di buku besar utama diisi dengan nomor halaman jurnal. By the way, setiap jurnal khusus punya kode berbeda, lho! Kode “JKM” untuk Jurnal Penerimaan Kas. Kode “JKK” untuk Jurnal Pengeluaran Kas. Kode “JP” untuk Jurnal Penjualan. Kode “JB” untuk Jurnal Pembelian. Kode “JU” untuk Jurnal Umum. Posting dilakukan dengan menuliskan tanggal dari proses itu sendiri. Pengertian Buku Besar Pembantu Seringkali buku besar pembantu disebut dengan buku tambahan. Buku besar pembantu sendiri merupakan sebutan bagi sejumlah rekening yang dikhususkan untuk mencatat perincian piutang serta utang usaha. Dengan buku besar pembantu, perusahaan dapat memperoleh informasi yang lebih mendetail. Buku besar pembantu terbagi menjadi dua jenis, ini dia 1. Buku besar pembantu piutang usaha Buku besar pembantu jenis yang satu ini punya fungsi dalam melakukan perincian terhadap beberapa hal, misalnya langganan kredit perusahaan serta kepada siapa saja perusahaan melakukan transaksi penjualan secara kredit lengkap dengan alamat dan jumlah transaksi tersebut. Keadaan tagihan kepada tiap langganan kredit perusahaan akan dicatat dalam daftar-daftar terpisah. Dalam hal inilah buku besar pembantu piutang usaha berbeda dengan buku besar utama. Pada buku besar pembantu piutang usaha, perubahan piutang yang dicatatkan ialah berdasarkan kepada masing-masing langganan kredit perusahaan. Sementara, pada buku besar utama, perubahan piutang yang dicatatkan ialah perubahan secara keseluruhan. 2. Buku besar pembantu utang usaha Buku besar pembantu utang usaha berperan dalam melakukan perincian terhadap pemasok yang memberikan pinjaman kredit berupa barang dagangan ataupun aktiva lainnya kepada perusahaan. Serupa dengan buku besar pembantu piutang usaha, buku besar pembantu utang usaha akan mencatat perubahan utang kepada masing-masing pemasok yang memberikan pinjaman kredit pada perusahaan. Sementara, pada buku besar utama, perubahan utang yang dicatatkan ialah perubahan secara keseluruhan. Manfaat Masing-masing Buku Besar Buku besar utama memiliki manfaat untuk melihat kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh. Dengan buku besar, kamu dapat melihat informasi saldo dan kas usaha perusahaan secara mudah. Buku besar pembantu juga tidak dibuat tanpa alasan. Pertama, kehadirannya dapat mempermudah penyusunan laporan keuangan karena kemampuannya mengurangi kesalahan pada buku besar utama. Kedua, buku besar pembantu dapat dijadikan sebagai perbandingan atau pengujian atas buku besar utama dengan melihat saldonya. Ketiga, buku besar pembantu juga dapat mempermudah akuntan untuk mengetahui jumlah masing-masing elemen. Manakah yang Lebih Penting? Jika dilihat dari sudut pandang kegunaannya, keduanya tentu penting. Pembuatan buku besar dapat membantu penyusunan laporan keuangan. Yang perlu kamu ketahui ialah buku besar yang harus dimiliki perusahaan adalah buku besar utama. Buku besar pembantu berperan dalam melakukan pendataan secara lebih terperinci dengan mengambil data dari buku besar utama. Seorang akuntan dapat membuat laporan keuangan perusahaan dengan merujuk pada buku besar utamanya saja. Namun, untuk beberapa hal seperti pengujian keakuratan buku besar utama, buku besar pembantu juga diperlukan oleh perusahaan. So, kamu sekarang tahu bahwa meskipun sama-sama buku besar, keduanya punya peran yang cukup berbeda. Sesuai dengan namanya, buku besar utama dapat memberikanmu informasi secara general, tetapi buku besar pembantu dapat membantumu memberikan informasi secara terperinci. Nah, buat kamu yang masih mau mempelajari materi ini lebih dalam atau sekadar latihan soal, langsung saja subscribe Quipper Video, ya! Di sana kamu akan belajar sama para tutor kece dengan video, rangkuman, dan banyak latihan soal! Yuk, buruan gabung! [spoiler title=SUMBER] Penulis Evita Digunakanuntuk mencatat nama kreditor sebagai pihak yang mengakibatkan adanya nama akun buku besar pembantu yang di kredit (Utang dagang). Kolom 3 Tempat memberikan cek mark (v) yang menunjukan bahwa saldo yang bersangkutan telah dipindahkan (diposting) ke buku besar. Kolom 4 Digunakan untuk mencatat saldo pembelian barang dagangan. Kolom 5 Daftar isiPengertian Buku BesarFungsi Buku BesarBentuk Buku BesarBentuk TBentuk SkontroBentuk StaffelFormat Buku BesarMacam-macam Buku BesarBuku Besar UmumBuku Besar PembantuBuku Besar Pembantu Piutang UsahaCara Membuat Buku Besar di ExcelContoh Buku BesarSebelumnya kita sudah membahas jurnal pembelian, jurnal penyesuaian dan jurnal penjualan, dan sekarang kita akan membahas tentang buku besar. Simak penjelasan dibawah Secara Umum Buku Besar Akuntansi merupakan suatu kumpulan akun-akun yang digunakan untuk meringkas sebuah transaksi yang telah dicatat dalam besar juga dapat diartikan sebagai salah satu dari tahapan catatan terakhir dalam akuntansi book of final entry yang menampung ringkasan data yang sudah dikelompokkan atau diklasifikasikan yang berasal dari perkiraan buku besar yang dibutuhkan oleh perusahaan tentu saja ini disebabkan karena beberapa faktor yang meliputi jenis kegiatan, keuangan dan kekayaan perusahaan, informasi yang diperlukan perusahaan, serta volume mencatat buku besar disebut juga dengan posting. Buku besar merupakan pemindahan akun dari jurnal umum. Sehingga, posting dilakukan setelah membuat jurnal umum,Dalam buku besar, akun-akunnya digolongkan dalam akun ril atau real account dan juga nominal account atau akun Menurut KBBIBuku besar ledger adalah sebuah buku yang berisi kumpulan akun atau perkiraan accounts. Akun rekening tersebut digunakan untuk mencatat secara terpisah aktiva tetap, kewajiban, dan Menurut Para Ahli Berikut adalah pengertian buku besar menurut para ahliMenurut Ade FirmansyahPengertian buku besar menurut Ade Firmansyah adalah kumpulan akun-akun yang digunakan untuk merangkum transaksi yang telah dicatat dalam jurnal Gito BrahmanaPengertian buku besar menurut Gito Brahmana adalah tahap pencatatan akhir dalam akuntansi yang menampung ringkasan data yang telah dikelompokkan yang bersumber dari Buku BesarDari ulasan di atas, fungsi dari buku besar dapat disimpulkan sebagai berikutMenjadi bahan dan informasi dalam penyusunan laporan dasar penggolongan dari transaksi yang sudah tercatat pada alat menggolongkan data keuangan dan bisa mengetahui jumlah maupun keadaan rekening atau alat meringkas data transaksi yang sudah tercatat di dalam jurnal Buku BesarBerikut adalah bentuk dari buku besarBentuk TBentuk T adalah salah satu buku besar yang berbentuk huruf T. Buku besar ini merupakan sebuah buku besar yang paling sederhana dan paling banyak untuk keperluan suatu analisis transaksi dan keperluan menjelaskan mekanisme penggunaan akun dalam pelajaran SkontroBentuk Skontro adalah salah satu buku besar berbentuk sebelah-menyebelah atau disebut 2 besar ini juga merupakan buku besar bentuk T yang lebih StaffelBentuk Staffel adalah salah satu buku besar berbentuk halaman dan memiliki lajur besar ini juga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu buku besar 3 kolom memiliki lajur saldo tunggal dan buku besar 4 kolom memiliki lajur saldo rangkap.Bentuk Staffel dibagi menjadi 2 yaituBentuk Staffle Berkolom Saldo TunggalBentuk staffle berkolom saldo tunggal merupakan salah satu bentuk buku yang digunakan apabila dibutuhkan penjelasan dari transaksi yang jumlahnya relatif Staffle Berkolom Saldo RangkapBentuk staffle berkolom saldo rangkap merupakan salah satu bentuk buku besar yang mirip dengan bentuk kolom saldo ialah pada buku ini, kolom saldo dapat dibagi menjadi dua kolom yakni kolom debit dan kolom kredit. Kolom tanggal digunakan untuk mencatat tanggal terjadinya suatu keterangan digunakan untuk bisa mencatat alasan bertambahnya atau berkurangnya suatu saldo akun referensi juga dapat digunakan untuk menulis nomor halaman jurnal yang diposting ke buku kolom debit ataupun kredit digunakan untuk dapat mencatat nominal saldo yang akan menambah atau mengurangi nilai akun yang Buku BesarMacam-macam Buku BesarAdapun macam-macam buku besar yang diantaranya yaituBuku Besar UmumBuku besar umum ialah pencatatan transaksi keuangan berupa perkiraan pada suatu periode tertentu seperti kas, piutang usaha, persediaan utang usaha dan ini dibuat untuk mengikhtisarkan pengaruh transaksi terhadap perubuhan aktiva, kewajiban dan modal ke buku besar umum dilakukan secara berkala biasanya pada setiap akhir bulan berdasarkan jurnal khusus atau hasil rekapitulasi jurnal khusus. Proses memindahkan catatan dari jurnal ke buku besar dinamakan Besar PembantuBuku besar pembantu atau buku tambahan adalah sekelompok rekening yang khusus mencatat rincian piutang dan utang usaha yang memberi informasi secara besar pembantu juga terdiri dari dua jenis yaitu buku besar pembantu piutang usaha dan buku besar pembantu utang. Adapun macam buku besar pembantu yaituBuku Besar Pembantu Piutang UsahaBuku besar pembantu piutang usaha biasanya disediakan khusus untuk merinci langganan kredit sehingga bisa diketahui siapa atau perusahaan mana saja yang melakukan transaksi penjualan kredit beserta nominal atau buku piutang ini keadaan tagihan setiap pelanggan dicatat dalam daftar-daftar piutang keseluruhan dicatat pada perkiraan piutang di buku besar umum yang memiliki fungsi laporan keuangan sebagai perkiraan setiap pelanggan dicatat pada perkiraan masing-masing dalam perikiraan buku besar Membuat Buku Besar di ExcelLangkah membuat buku besar di sebagai berikut1. Pada bagian teratas yakni nama akun atau rekeningAnda dapat memilihnya langsung pada list yang telah ada. Untuk membuatnya, Anda dapat menggunakan menu“Data – Data Validation – Data Validation – Setting” Setelah itu, pada menu Validation Criteria – Allow – Pilih list. Lalu Source – ambil data dari daftar rekening bisa dibuat dalam satu sheet dengan buku besar atau buat sheet tersendiri dengan memberi nama COA – Chart of untuk membuat daftar dapat berdasar nama rekening atau akun atau kode rekening. Sila pilih sesuai Jumlahkan transaksi rekening pada sisi debit serta kredit dan hitung saldo rekeningPada tugas ini, Anda dapat menggunakan rumus SUMIF. Saldo akan diperoleh dengan cara menghitung selisih dari saldo pada debit dengan kredit. Anda tinggal menyesuaikan dengan jenis Buku BesarMemiliki sebuah usaha yang di kelola secara mandiri adalah impian banyak masyarakat jika saat ini Anda seorang PNS yang sebentar lagi, dalam waktu kurang dari 2 tahun harus pensiun. Berikut merupakan contoh pembuatan Laporan keuangan dari soal Akuntansi atas usaha DEALER Sanjaya akan membuka usaha DEALER MOBIL yang diberi nama “Dealer Sanjaya” yang dibuka pada bulan Maret 2019. Berikut transaksi-transaksi di Dealer Sanjaya, yang terjadi pada bulan Maret 20191 Maret – Tn. Sanjaya mendirikan DEALER MOBIL dengan menyetor uang pribadinya ke kas perusahaan sebesar Maret – Untuk menambah kas perusahaan, Tn. Sanjaya meminjam uang ke Bank BCA sebesar Maret – Dealer Sanjaya membeli perlengkapan Dealer sebesar secara Maret – Tn. Sanjaya mengambil uang kas perusahaan sebesar untuk keperluan pribadi jalan-jalan dan liburan keluarga12 Maret – Tn. Sanjaya membeli perlengkapan, dari toko BINTANG TIMUR senilai secara kredit, dengan rincian sebagai berikut18 macam alat-alat kunci Mobil mesin kompresor Macam Oli mobil part dan suku cadang maret – Dealer Sanjaya menerima pendapatan jasa otomotif sebesar dari customer baru17 Maret – Tn. Sanjaya membayar sebagian hutang pada toko BINTANG TIMUR sebesar untuk pembelian kredit pada 12 maret lalu25 Maret – Tn. Sanjaya membayar gaji 2 pegawai Dealer sebesar Maret – Dealer Sanjaya melakukan jasa perbaikan mobil sebesar dan pembayarannya akan diterima 1 bulan kemudian27 maret – Perlengkapan Dealer yang sudah terpakai sebesar Maret – Tagihan pemakaian listrik PLN Dealer sanjaya sebesar dan tagihan pemakaian air PDAM sebesar Maret – Tn. Sanjaya membayar uang sewa ruko sebesar sampai bulan April 2019
Mengelompokandata di keuangan untuk mengetahui keuangan di perusahaan. Cara Posting Buku Besar. Posting dalam ilmu akuntansi diartikan sebagai proses atau kegiatan memindahkan akun dan saldo akun yang ada di jurnal umum atau khusus, ke buku besar. Biasanya posting buku besar pada jurnal umum dilakukan secara berkala, sedangkan pada jurnal
Seperti kata bijak, belajar memang tidak ada habisnya. Manusia dituntut untuk selalu belajar kapanpun, dimanapun, dan di umur berapapun. Begitu juga dengan akuntansi. Banyak hal yang harus dipelajari di bidang akuntansi terutama bagi para pelaku bisnis. Pasalnya, akuntansi memainkan peranan penting untuk mengetahui bagaimana kinerja suatu bisnis dan menjadi kunci untuk menentukan strategi dan langkah dalam akuntansi, ada yang namanya Buku Besar, yang merupakan suatu alat atau tempat bagi pelaku bisnis untuk melakukan pencatatan atas perubahan-perubahan yang terjadi karena transaksi yang dilakukan. Informasi atas perubahan yang terjadi yang tercatat pada Buku Besar tersebut berfungsi bagi pelaku usaha atau orang-orang yang memerlukan informasi tersebut untuk mengetahui transaksi mana yang mempengaruhi perubahan pada sejumlah akun yang apa yang dimaksud dengan Buku Besar Pembantu?Apa Itu Buku Besar Pembantu?Buku Besar Pembantu biasanya berisikan tentang rincian yang mendukung akun kendali pada buku besar umum. Contohnya, buku besar pembantu untuk piutang dagang yang mencakup informasi untuk setiap penjualan kredit perusahaan kepada pelanggan, pengiriman uang setiap pelanggan, pengembalian barang dagangan, diskon, dan lain sebagainya. Dengan informasi dari rincian-rincian tersebut berada di dalam buku besar pembantu, maka akun Piutang pada buku besar dapat melaporkan total jumlah untuk aktivitas piutang besar akun yang ada pada buku besar bukan merupakan akun kontrol, sebaliknya, transaksi individu akan dicatatkan langsung di dalamnya. Bagi yang masih asing dengan apa yang dimaksud dengan akun kontrol, akun kontrol atau control account dalam bahasa inggris merupakan sebuah akun pengawas’ dimana akun ini digunakan untuk mengontrol atau membatasi sesuatu, misalnya seperti piutang yang nilai pastinya ingin dikendalikan oleh umumnya, Buku Besar Pembantu digunakan pada saat ada banyak informasi transaksi yang dirasa akan mengacaukan buku besar. Biasanya hal seperti ini akan muncul pada perusahaan yang memiliki volume atau tingkat penjualan yang tinggi sehingga perusahaan kecil jarang ada yang membutuhkan menggunakan Buku Besar sekelompok akun yang memiliki sifat yang sama disebut juga dengan Buku Besar Pembantu. Contohnya seperti, piutang individu dicatatkan di dalam buku besar pembantu piutang usaha. Jenis-jenis Buku Besar Pembantu dan ContohnyaSeperti yang disebutkan di atas bahwa Buku Besar Pembantu merupakan kelompok akun yang memiliki sifat yang sama, berikut di bawah ini beberapa jenis Buku Besar Pembantu yang perlu diketahui Buku Besar Pembantu Utang Usaha Accounts Payable Subsidiary LedgerBuku Besar Pembantu Utang Usaha adalah buku besar akuntansi yang menunjukkan riwayat atas transaksi dan jumlah hutang yang dimiliki kepada setiap pemasok dan dasarnya, Utang Usaha Account Payable merupakan suatu perpanjangan kredit dari pemasok yang memberi bisnis, dalam hal ini pembeli dalam transaksi, waktu untuk membayar persediaan. Buku besar pembantu untuk hutang usaha ini berfungsi untuk mencatat semua hutang akun yang dimiliki oleh perusahaan. Ketentuan pembayarannya sendiri berbeda-beda, ada yang 30, 60, atau 90 dapat memiliki berbagai hutang baik kepada vendor maupun pemasok pada waktu tertentu. Biasanya hutang ini merupakan hutang jangka pendek atau kesepakatan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Nantinya, jumlah total utang kepada pemasok atau vendor yang tercatat pada buku besar pembantu ini dicatatkan sebagai utang usaha Account Payable pada buku dari Buku Besar Pembantu Utang Usaha, PT Teknologi Karya Bangsa memiliki saldo buku besar yang menunjukkan total saldo utang sebesar Rp Akan tetapi, pihak manajemen ingin mengetahui kepada pemasok/vendor mana saja perusahaan tersebut berhutang dan berapa besaran jumlah utangnya. Informasi tersebut dapat ditemukan di dalam Buku Besar Pembantu Utang Usaha dimana tertulis sebagai berikut Buku Besar Pembantu UtangNama Vendor AJl. Ksatria Jaya No. 8, BekasiTglKetRefDebit RpKredit RpSaldo Debit RpJan11Saldo Besar Pembantu Piutang Usaha Accounts Receivable Subsidiary LedgerBuku Besar Pembantu Piutang Usaha adalah buku besar akuntansi yang menunjukkan transaksi serta riwayat atas pembayaran yang dilakukan oleh setiap yang diberikan perpanjangan kredit oleh perusahaan. Selain itu, saldo dari setiap akun pelanggan yang memiliki piutang juga secara berkala dicocokkan dengan saldo piutang yang ada pada buku besar untuk memastikan tingkat akurasi yang hanya itu, Buku Besar Pembantu Piutang Usaha juga berguna untuk melakukan pengecekan pada pelanggan yang membayar secara teratur serta memberikan informasi yang detail perihal bisnis yang dapat membantu agar operasional bisnis dapat menyesuaikan targetnya. Hal ini dikarenakan pada buku besar pembantu piutang usaha, terdapat informasi-informasi seperti demografi pelanggan berdasarkan keuntungan yang didapat, mencegah penipuan internal, memantau kewajiban lewat jatuh tempo, mengatur berbagai aspek pendapatan, dan juga menghindari kelebihan pembayaran dari Besar Pembantu PiutangNama Tuan JokoJl. Setiabudi X No. 10, JakartaTglKetRefDebit RpKredit RpSaldo Debit RpJan11Saldo Besar Pembantu Aset Tetap Fixed Assets Subsidiary LedgerBiasanya, Buku Besar Pembantu Aset Tetap digunakan untuk mengelola pembelian, penjualan, alokasi, dan penghentian aset tetap yang dilakukan oleh perusahaan. Buku ini juga dikenal sebagai Buku Besar Pembantu Peralatan Equipment Subsidiary Ledger’ atau sekedar Daftar Aset’. Sangat penting untuk melakukan pencatatan bagi perusahaan yang memiliki sejumlah besar aset yang dapat disusutkan. Penyusutan tersebut nantinya akan dicatatkan di dalam Buku Besar Pembantu Aset Tetap, dimana buku besar pembantu ini dapat memiliki informasi yang meliputi perolehan, biaya asli dan pelepasan barang, nilai sisa, akumulasi penyusutan, dan nilai buku saat ini. Yang tergolong ke dalam aset tetap, seperti peralatan, pabrik, mesin, perlengkapan kantor, peralatan komputer, gedung, maupun tanah. Dengan menggunakan buku besar pembantu aset tetap ini, perusahaan bisa mendapatkan informasi detail dari setiap aset tetap yang Besar Pembantu Aktiva TetapNomor Aktiva XX025 Harga Perolehan 350 jtTgl Pembelian 1/1/2015 Nilai Sisa 50 jtDibeli Dari Sumber Jaya Metode Depresiasi Garis LurusHarga Faktur 300 jt Taksiran Umur 2 tahunBiaya Kirim 5 jt Depresiasi Tahunan 30 jtBiaya Pemasangan 2,5 jt Lokasi JakartaHarga PerolehanAkumulasi DepresiasiNilai BukuTglKetDKSaldoTglKetDKSaldo1/1/2015Pembelian300jt300jt31/12/201530jt30jt270jt30/6/201615jt45jt255jt31/12/201615jt60jt240jt1/3/20175jt65jt235jt1/3/2017Dijual300jt65jtBuku Besar Pembantu Inventaris Inventory Subsidiary LedgerBuku Besar Pembantu Inventaris atau Persediaan biasanya mencatatkan transaksi-transaksi yang mempengaruhi persediaan yang dimiliki oleh perusahaan. Akan ada akun terpisah yang harus dibuat untuk setiap item atau barang yang dijual dan terdapat dalam inventaris. Setiap itemnya dapat dilacak dengan menggunakan tiga kolom entri, yaitu pembelian, penjualan, dan saldo ketiga kolom tersebut, bisa juga ditambahkan dengan kolom tambahan yang berfungsi untuk mencatat penyesuaian untuk pengembalian atau perubahan lainnya. Buku Besar Pembantu Inventaris berfungsi untuk memecah data penjualan dan persediaan yang dapat bermanfaat dalam analisis penjualan dan biaya. Biasanya saldo berjalan dari setiap item persediaan akan dimasukkan ke dalam setiap periode akuntansi baru, atau pada awal setiap Besar Pembantu InventarisPT. JAYA ABADIPersediaan - Komputer*dalam 000Max. 10 pembelian1 maksimum dan minimum pada pojok kanan atas hanyalah opsional. Bisa dicantumkan maupun tidak. Gunanya untuk mengetahui berapa banyak jumlah maksimum untuk dimiliki dan jumlah terendah sebelum harus membeli kembali.
ViewPOSTING KE DALAM AKUN BUKU BESAR DAN BUKU AKUNTANSI 111 at University of Pembangunan Nasional Veteran. POSTING KE DALAM AKUN BUKU BESAR DAN BUKU PEMBANTU Posting ke dalam buku. Study Resources. Main Menu; by School; by Literature Title; by Subject; by Study Guides;
Mantan presiden RI, SoehartoFoto picture-alliance/CPA Media Co. LtdDalam konteks Indonesia, episentrum kekuasaan masih menyisakan misteri, sebab belum bisa dipahami masyarakat awam sepenuhnya. Semisal orang ingin berkuasa atau melanjutkan kekuasaannya, bukan karena faktor yang mulia atau prinsipil, tapi karena dorongan soal kecil atau remeh, seperti ingin selalu dikawal saat berpergian dengan membunyikan sirene strobo atau pamer diri menggunakan barang branded di media sosial. Hari-hari ini kita melihat sekelompok elite politik yang berikhtiar meraih kekuasaan dengan mengedepankan wacana koalisi besar. Ini sebuah fenomena menarik, karena sebenarnya konsep koalisi besar bukan sesuatu yang sama sekali baru. Rezim Soeharto 1966-1998 bisa dijadikan model sebuah koalisi besar, itu sebabnya figur Soeharto bisa berkuasa demikian lama. Ketika masih menjadi presiden, Soeharto mengelola kekuasaannya secara personal, seluruh urusan strategis ditentukan Soeharto sendiri. Soeharto adalah "king maker" sejati, artinya tidak memiliki pesaing. Sedikit berbeda dengan situasi sekarang, di mana "king maker" terlalu banyak, ada yang "king maker" sejati, artinya memang memiliki kekuaatan nyata, tapi ada pula yang baru tahap "magang” atau sekadar klaim. Bisa jadi Jokowi tengah terinspirasi Soeharto ketika mendisain sebuah koalisi besar, selain agar dirinya tetap berpengaruh pada rezim yang akan datang, Jokowi juga ingin menapakkan dirinya sebagai "king maker" sejati di antara "king maker" lainnya primus inter pares. Bukan hanya bagi Jokowi, figur Soeharto juga memberi inspirasi bagi penguasa lain, semisal dalam cara menyingkirkan lawan-lawan Aris Santoso, sejak lama dikenal sebagai pengamat militer, khususnya TNI AD. Kini bekerja sebagai editor buku paruh privat Peran Ali Moertopo Tidak ada sesuatu yang benar-benar baru dalam sejarah. Dalam menjaga keberlangsungan kekuasaannya, Soeharto banyak dibantu orang-orang yang sangat loyal di sekelilingnya, salah satunya adalah Ali Moertopo. Seperti juga yang terjadi pada Jokowi saat ini, yang menempatkan orang seperti Luhut Panjaitan sebagai sandarannya. Ali Moertopo identik dengan kelompok yang dibentuknya sendiri, yaitu Opsus Operasi Khusus, yang merekayasa segala kegiatan politik dalam negeri, terutama bagaimana agar Golkar selalu menang dalam pemilu. Sehingga ada pembenaran bila Soeharto selalu terpilih lagi sebagai presiden. Secara singkat bisa dikatakan, Opsus adalah sebuah lembaga intelijen politik, sebuah lembaga "ekstra negara” yang memiliki peran sangat luas. Dalam dunia intelijen, Ali Moertopo ibarat pendekar, ilmunya sangat tinggi, jadi dia bisa menggabungkan segala jurus pamungkas agar misinya berhasil. Tradisi intelijen Indonesia banyak diwarnai oleh dua orang tokoh, yaitu Kolonel Zulkifli Lubis dan Kombes Pol M Omar Qatab ayah komedian Indro Warkop. Warisan terpenting Zulkifli Lubis adalah konsep intelijen tempur combat intelligence, sementara Omar Qatab lebih sebagai "intelijen masyarakat”, yakni kegiatan yang memonitor potensi bahaya dalam masyarakat. Bila kita cermati, kegiatan Ali Moertopo bersama Opsus dulu, lebih dekat pada konsep "Pengawas Aliran Masyarakat”, dengan kata lain Ali Moertopo banyak mengadopsi konsep Omar Qatab. Sementara pada mulanya Ali Moertopo sebenarnya lebih banyak berdinas di bidang intelijen tempur. Dalam merekayasa polarisasi di masyarakat, Ali Moertopo merujuk lima aliran politik yang dulu diperkenalkan oleh indonesianis Herbert Feith. Lima aliran politik dimaksud adalah nasionalisme radikal, tradisionalisme jawa, Islam, sosialisme-demokrat, dan komunisme. Lima aliran ini dirumuskan Herbert Feith untuk memahami dinamika politik Indonesia di awal kemerdekaan sampai tahun 1965. Ketika Orde Baru lahir, praktis tinggal dua aliran, yakni Islam dan tradisionalisme jawa, yang masih eksis, sementara tiga aliran lainnya diberangus. Masih hidupnya dua aliran tersebut tentu tidak bisa dilepaskan dari pribadi Ali Moertopo. Soal aliran tradisionalisme jawa misalnya, itu bisa dihubungkan dengan latar belakang Ali sendiri, yang dianggap dekat pada tradisi kejawen atau abangan. Bila kita mengingat lembaga pemikiran think tank yang didirikan Ali Moertopo yakni CSIS, terasa demikian kuat atmosfer kejawen-nya, setidaknya pada periode awal CSIS, pada tahun 1970-an. Pembentukan CSIS, setidaknya di masa awal, memang disiapkan bagi diseminasi pemikiran Ali Moertopo. Salah satunya adalah mengintrodusir konsep "massa mengambang” floating mass, sebagai cara menghapus politik aliran. Pada gilirannya konsep ini mendorong berdirinya organisasi tunggal bagi golongan masyarakat, tujuannya agar lebih mudah dimobilisasi, seperti wartawan PWI, guru PGRI, pemuda KNPI, pegawai negeri Korpri, petani HKTI, buruh SPSI, dan seterusnya. Semua organisasi tersebut terafiliasi pada Golkar, sebuah partai atau kekuatan politik, yang tidak bisa masuk dalam kategorisasi lima aliran di atas. Golkar sepenuhnya adalah rekayasa rezim Soeharto, dengan dukungan militer dan birokrasi, agar bisa berkuasa secara terus menerus. Nah, Golkar di masa Orde Baru inilah sebagai purwarupa koalisi besar, karena menjadi tempat berkumpul semua elemen politik pendukung kekuasaan. Budi Gunawan Kepala BIN mencoba mengulangi gaya Ali Moertopo dalam rekayasa politik, salah satunya terkait peran Budi Gunawan BG sebagai mediator atau penghubung, dalam mengatur pertemuan Jokowi dan Prabowo pasca-Pilpres 2019. Pertemuan yang diatur BG kemudian dikenal dengan istilah populer, yakni pertemuan di Stasiun MRT Lebak Bulus, Juli 2019, sebagai bentuk rekonsiliasi setelah kontestasi yang panas pada pemilihan presiden. Pertemuan ini adalah salah satu keping, soal kedekatan Jokowi dan Prabowo sampai hari ini. Saat Prabowo mencoba maju Pilpres 2004 dari Partai Golkar, publik Indonesia praktis belum ada yang mengenal Jokowi, artinya dalam panggung politik Prabowo jauh lebih senior. Adalah menarik melihat pasang surut hubungan Jokowi dan Prabowo, sampai pada tahapan Prabowo dengan jiwa besar bersedia masuk dalam satelit Soeharto? Musra Musyawarah Rakyat yang secara berkala diselenggarakan relawan Jokowi, juga bukan hal yang teramat baru. Kegiatan semacam Musra atau dekalarasi dukungan, bisa dianggap sebagai modifikasi kebulatan tekad, yang dulu konsepnya lahir dari Ali Moertopo. Hanya saja dari segi narasi, kebulatan tekad lebih kuat, karena ada satu nama yang dimunculkan, yaitu Soeharto. Sementara musra atau kegiatan yang sejenisnya, siapa nama yang didukung masih sumir, dan ini menjadi paradoks. Soeharto tetaplah sebuah mata air inspirasi bagi penguasa yang ingin terus melanjutkan kekuasaannya, setidaknya tetap memberi pengaruh, kendati periode kekuasaanya telah lewat. Itu sebabnya strategi koalisi besar akan menjadi platform untuk melanjutkan kekuasaan, dalam hal ini Jokowi. Benar, Jokowi mengambil posisi sebagai "king maker" sejati. Salah satu opsi yang bisa dilakukan adalah menggabungkan Prabowo dan Ganjar Pranowo, dengan skema tentatif soal siapa yang diposisikan sebagai capres-cawapres. Pertanyaan menarik berikutnya adalah skenario seperti apa yang akan dimainkan Jokowi terkait posisi Anies Baswedan? Di mata Jokowi dan Koalisi Besar, peta kekuatan Anies sebenarnya masih kabur. Sejumlah survei memang sudah mengeluarkan angka terkait elektabilitas Anies, tapi dalam politik praktis, hasil survei kurang menggambar aspek kualitatif, yakni apa yang sebenarnya terjadi di lapangan. Dengan kata lain, hasil survei terhadap Anies, belum memberi data valid seberapa besar kekuatan kubu Anies. Mengingat belum adanya kepastian soal peta kekuatan Anies, menjadi lebih aman bagi "Koalisi Besar” untuk menafikan eksistensi Anies. Berdasarkan pengamatan lapangan dan komunikasi dengan sejumlah relawan, dari kubu mana pun, saat ini sedang berlangsung apa yang oleh aktivis di masa Orde Baru disebut "gerpol” gerilya politik, yakni sebuah rekayasa entah bagaimana caranya agar Anies tidak bisa maju sebagai capres. Gerpol sendiri juga terinspirasi dari Opsus-nya Ali Moertopo. Dalam istilah intelijen biasa dikenal sebagai "conditioning", yang kemudian oleh anak-didik Ali Moertopo dialihbahasakan sebagai "penggalangan”. Tindakan gerpol atau penggalangan terhadap Anies masuk akal, ketika peta kekuatan Anies sendiri belum tergambarkan secara jelas, yang dikhawatirkan akan terjadi peristiwa dalam gambaran saga "kuda troya”. Dengan mengeliminir figur Anies, maka publik hanya akan melihat dua skema terkait capres-cawapres. Skema pertama adalah menduetkan Prabowo dan Ganjar, sementara skema kedua, Prabowo dan Ganjar akan maju sendiri-sendiri, jadi sekadar formalitas untuk memenuhi prosedur demokrasi. Bila skenario ini berjalan mulus, bukan hanya publik di Tanah Air, komunitas internasional juga akan geleng-geleng kepala, bagaimana canggihnya imajinasi seseorang agar bisa terus berkuasa. Soeharto dan Ali Moertopo memang telah pergi, tapi tetap bisa memberi inspirasi bagi mereka yang ingin berkuasa, atau terus melanjutkan kekuasaannya. Bila nanti di lapangan terjadi rivalitas antara relawan Jokowi pro-Prabowo dan relawan Jokowi-pro Ganjar, merupakan fenomena unik, yang mungkin hanya terjadi di negeri kita, seperti fenomena "Mega-Bintang” pada Pemilu 1997, menjelang runtuhnya rezim Orde Baru. Aris Santoso, sejak lama dikenal sebagai pengamat militer, khususnya TNI AD. Kini bekerja sebagai editor buku paruh waktu. *Setiap tulisan yang dimuat dalam DWNesia menjadi tanggung jawab penulis. *Luangkan menulis pendapat Anda atas opini di atas di kolom komentar di media sosial. Terima kasih.
\n\n buku besar pembantu dilakukan secara berkala misalnya pada
Pencatatandalam buku besar umum akan dilakukan secara berkala, misalnya setiap akhir bulan. Namun, untuk beberapa hal seperti pengujian keakuratan buku besar utama, buku besar pembantu juga diperlukan oleh perusahaan. Buku besar pembantu berperan dalam melakukan pendataan secara lebih terperinci dengan mengambil data dari buku besar utama.
Buku Besar – Nah jika kalian pernah melakukan proses pembukuan, kalian pastinya tentu sudah tidak asing lagi dengan yang namanya istilah buku besar “ledger”. Pasalnya dalam proses pembukuan, setelah transaksi dicatat ke dalam jurnal umum, transaksi tersebut akan dicatat lagi ke dalam buku besar. Lantas, apa itu buku besar yang sebenarnya..?? mengapa transaksi perlu dicatat lagi ke dalam buku besar dan apa saja manfaat yang dimiliki buku besar..?? Nah langsung saja simak pembahasan lengkap mengenai pengertian buku besar secara umum, menurut para ahli, fungsi buku besar, macam buku besar, bentuk buku besar, dan contoh buku besar. Pengertian Buku Besar Secara UmumPengertian Buku Besar Menurut Para AhliFungsi Buku BesarMacam-Macam Buku BesarBuku Besar UmumBuku Besar PembantuBuku Besar Pembantu Piutang UsahaBuku Besar Pembantu UtangBentuk Buku BesarBentuk TBentuk SkontroBentuk Staffle Berkolom Saldo TunggalBentuk Staffle Berkolom Saldo RangkapContoh Transaksi Posting Ke Buku Besar Buku besar ialah buku yang berisi kumpulan perkiraan-perkiraan yang saling berkaitan dan mengikhtisarkan pengaruh transaksi terhadap perubahan aktiva, kewajiban dan modal perusahaan. Banyaknya perkiraan buku besar yang diperlukan perusahaan berbeda-beda, tergantung pada keuangan dan kekayaan yang dimiliki perusahaan, volume transaksi dan juga jenis informasi yang diinginkan. Pengertian Buku Besar Menurut Para Ahli Nah berikut ini merupakan pengertian buku besar dari beberapa para ahli simak ulasan selengkapnya Menurut Wikipedia Pengertian buku besar menurut Wikipedia adalah buku utama untuk mencatat transaksi keuangan yang mengkonsolidasikan masukan dari semua jurnal dan merupakan penggolongan akun sejenis. Menurut Ade Firmansyah Pengertian buku besar menurut Ade Firmansyah adalah kumpulan akun-akun yang digunakan untuk merangkum transaksi yang telah dicatat dalam jurnal umum. Menurut Gito Brahmana Pengertian buku besar menurut Gito Brahmana adalah tahap pencatatan akhir dalam akuntansi yang menampung ringkasan data yang telah dikelompokkan yang bersumber dari jurnal. Fungsi Buku Besar Setidaknya ada 4 fungsi mendasar dari buku besar dan berikut ini ialah ke 4 fungsi dari buku besar tersebut Alat untuk meringkas data transaksi yang telah dicatat dalam buku jurnal umum. Sebagai alat dalam menggolongkan data keuangan serta untuk mengetahui jumlah atau keadaan rekening atau akun yang sebenarnya, apakah ada perbedaan atau tidak. Sebagai dasar penggolongan transaksi yang ada pada jurnal sebelumnya atau jurnal umum. Sebagai bahan kelengkapan dalam penyusunan laporan keuangan. Macam-Macam Buku Besar Adapun macam-macam buku besar yang diantaranya yaitu Buku Besar Umum Buku besar umum ialah pencatatan transaksi keuangan berupa perkiraan pada suatu periode tertentu seperti kas, piutang usaha, persediaan utang usaha dan modal. Perkiraan-perkiraan ini dibuat untuk mengikhtisarkan pengaruh transaksi terhadap perubuhan aktiva, kewajiban dan modal perusahaan. Pencatatan ke buku besar umum dilakukan secara berkala biasanya pada setiap akhir bulan berdasarkan jurnal khusus atau hasil rekapitulasi jurnal khusus. Proses memindahkan catatan dari jurnal ke buku besar dinamakan posting. Buku Besar Pembantu Buku besar pembantu atau buku tambahan adalah sekelompok rekening yang khusus mencatat rincian piutang dan utang usaha yang memberi informasi secara mendetail. Buku besar pembantu juga terdiri dari dua jenis yaitu buku besar pembantu piutang usaha dan buku besar pembantu utang. Adapun macam buku besar pembantu yaitu Buku Besar Pembantu Piutang Usaha Buku besar pembantu piutang usaha biasanya disediakan khusus untuk merinci langganan kredit sehingga bisa diketahui siapa atau perusahaan mana saja yang melakukan transaksi penjualan kredit beserta nominal atau jumlahnya. Dalam buku piutang ini keadaan tagihan setiap pelanggan dicatat dalam daftar-daftar tersendiri. Perubahan piutang keseluruhan dicatat pada perkiraan piutang di buku besar umum yang memiliki fungsi laporan keuangan sebagai perkiraan induk. Perubahan setiap pelanggan dicatat pada perkiraan masing-masing dalam perikiraan buku besar ini. Buku Besar Pembantu Utang Buku besar pembantu utang ini biasanya dibuat khusus untuk mencatat setiap pemasok “supplier” secara terperinci yang memberikan pinjaman kredit berupa barang dagangan dan aktiva lainnya. Seperti buki piutang dalam buku utng juga bisa terlihat keadaan utang pada setiap pemasok karena dicatat dalam daftar tersendiri. Perubahan utang secara keseluruhan dicatat pada perkiraan utang dalam buku besar umum sesuai prinsip-prinsip akuntansi. Sedangkan perubahan utang setiap pemasok dicatat pada perkiraan masing-masing dalam buku besar ini. Bentuk Buku Besar Buku besar memiliki bentuk yang beragam, kendati demikian, semuanya sebenarnya memiliki fungsi yang sama bagi perusahaan. Nah berikut ini ialah bentuk-bentuk buku besar yang perlu kalian ketahui yaitu Bentuk T Bentuk T merupakan bentuk buku besar yang paling sederhana dan hanya berbentuk seperti T besar. Bagian kiri akan menunjukkan sisi debit dan bagian kanan akan menunjukkan sisi kredit, nama akun terletak di kiri atas, sedangkan kode akun akan diletakkan di kanan atas. Bentuk Skontro Bentuk skontro seringkali disebut sebagai bentuk dua kolom, bentuk skontro artinya sebelah menyebelah atau dibagi dua yaitu sebelah debit dan sebelah kredit. Bentuk Staffle Berkolom Saldo Tunggal Bentuk staffle berkolom saldo tunggal merupakan bentuk buku yang digunakan apabila dibutuhkan penjelasan dari transaksi yang jumlahnya relatif banyak. Bentuk Staffle Berkolom Saldo Rangkap Bentuk staffle berkolom saldo rangkap merupakan bentuk buku besar yang mirip dengan bentuk kolom saldo tunggal. Perbedaannya adalah pada buku ini, kolom saldo dibagi menjadi dua kolom yaitu kolom debit dan kolom kredit. Contoh Transaksi Posting Ke Buku Besar Nah berikut ini ialah ilustrasi contoh transaksi yang diposting ke buku besar. Pada tanggal 5 Januari PT ABC membeli peralatan kantor dengan nilai total Rp berdasarkan transaksi tersebut, jurnal dan transaksi ke buku besarnya sebagai berikut Demikianlah pembahasan mengenai Buku Besar semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya,, sampai jumpa dipostingan selanjutnya. 🙂 🙂 🙂
A AUDIT BEBAN DIBAYAR DI MUKA. Bagi banyak entitas, piutang usaha dan persediaan menunjukan aktiva lancer utama yang masuk dalam laporan keuangan. Termasuk juga di kebanyakan laporan keuangan adalah akun yang disebut sebagai aktiva lain (other asset). Jika aktiva tersebut memberikan manfaat ekonomis selama kurang dari satu tahun, maka
Kali ini akan membahas tentang buku besar dan buku pembantu mulai dari pengertian, rekening dan juga contohnya daftar saldo buku besar pembantu. Selamat Membaca … Pengertian Buku Besar PembantuKarakteristik Buku Besar dan Buku PembantuKode Buku PembantuSusunan Buku Pembantu dan BesarContoh Daftar Saldo Buku Besar PembantuPengertian RekeningRekening kontrolFomulir Rekening Buku BesarKodeSyarat Kode yang baikKode RekeningMacam – macam Kode Buku besar pembantu adalah buku besar khusus yang digunakan untuk mencatat akun tertentu serta perubahan-perubahannya secara lebih rinci. Dengan kata lain buku besar pembentu sebagai perluasan buku besar umum. Jadi catatan yang ada di dalam buku besar pembantu merupakan rincian dari salah satu buku besar umum yaitu rincian hutang dan piutang. Karakteristik Buku Besar dan Buku Pembantu Buku besar general ledger merupakan kumpulan rekening-rekening neraca dan rugi laba yang digunakan untuk menyortir dan meringkas informasi yang telah dicatat dalam pembantu subsidiary ledgers adalah suatu cabang buku besar yang berisi rincian rekening tertentu yang ada dalam buku besar. Contoh beberapa buku pembantu sbb Buku pembantu piutangBuku pembantu persediaan bahan baku dan penolongBuku pembantu mesin dan alatBuku pembantu utangBuku pembantu biaya overhead pabrikBuku pembantu biaya administrasi dan umumBuku pembantu biaya penjualan Kode Buku Pembantu Buku pembantu merupakan kumpulan kumpulan rekening-rekening yang merupakan rincian dari suatu rekening dalam buku mempermudah pembukuan, rekening-rkening buku pembantu akan diberi umumnya kode untuk rekening bukupembantu diletakkan di belakang angka kode rekening buku buku pembantu ini dapat di buat dengan cara yang sama untuk kode blok maupun untuk kode kelompok. Susunan Buku Pembantu dan Besar Buku besar dan buku pembantu dapat disusun sesuai dengan besar kecilnya perusahaan, jumlah pegawai bagian akuntansi dan susunan organisasinya. Berikut contoh susunan buku besar dan pembantu untuk perusahaan-2 yang masih kecil sampai yang besar, yaitu Perusahaan kecil ; transaksi-transaksinya tidak begitu banyak, sehingga penggolongan transaksi-transaksi tersebut juga tidak terlalu banyak maka rekening-rekening yang digunakan semuanya dimasukkan dalam buku besar. Biasanya pemegang bukunya hanya satu orang ataumungkin pemiliknya sendiri yang melakukan pekerjaan pencatatan. Dalam keadaan seperti posting buku besar dilakukan dari buku perusahaan besar, transaksi-transaksi cukup banyak dan perlu dilakukan penggolongan yang cukup terinci akan memerlukan jumlah rekening yang cukup besar. Karena jumlah rekeningnya cukup besar, maka beberapa rekening yang perlu dibuatkan rincian akan dibuatkan buku pembantu. Pegawai yang mengerjakan buku pembantu akan tergantung pada jumlah pegawai yang ada di bagian akuntansi dan juga struktur organisasinya. Kalau pegawainya satu orangmaka bukubesar dan buku pembantu dikerjakan oleh orang ayng sama.“Posting ke buku besar dan buku pembantu biasanya dilakukan dari buku jurnal.” Tetapi apabila pegwai bagian akuntansi lebih dari saut orang maka pengerjaan buku pembantu dapat diserahkan kepada pegawai lain atu bisa juga buku pembantu diserahkan kepada pegawai alin atau bisa juga buku pembantu dikerjakan oleh seksi-seksi yang berbeda. Dalam keadaan seperti ini buku besar diposting dari bukujurnal secara periodik dan buku pembantu diposting dari jurnal atau langsung dari dokumen bukti suatu rekening banyak sekali, misalnya piutang, maka dapat dibuatkan buku rekening kontrol dan masing-masing rekening kontrol ini dibuatkan buku pembantu. Dalam keadaan ini ada 3 buku yaitu buku besar, buku rekening kontrol dan buku pembantu. Pemisahan pekerjaan dan posting dilakukan dengan cara sebagai berikut Buku besar dan buku rekening kontrol pengerjaannya dipisahkandari seksi yang mengerjakanbuku pembantu. Posting ke buku pembantu dilakukan dari bukti-bukti transaksi. Contoh Daftar Saldo Buku Besar Pembantu Jumlah daftar saldo baik hutang maupun piutang seharusnya sama dengan akun utang dan piutang yang ada di dalam buku besar umum. Apabila terdapat perbedaan jumlah artinya terdapat kesalahan pencatatan. Untuk memperbaiki kesalahan tersebut bisa dengan menggunakan jurnal koreksi. Pengertian Rekening Rekening adalah judul suatu catatan akuntansi yang umumya berbentuk T, yang dibagi dua bagian, sebelah kiri disebut debit dan sebelan kanan disebut kredit, sebagai alat untuk mengklasifikasikan dan mencatat transaksi berdasar prinsip tata buku berpasangan double entry bookeeping. Rekening kontrol Rekening buku besar yang rinciannya dibuat dalam buku pembantu disebut Rekening Kontrol yaitu; rekening yang dapat digunakan untuk mengawasi saldo-saldo dalam buku pembantu. Setiap akhir periode misalnya bulanan dapat dilakukan pengecekan dengan cara menjumlahkan saldo-saldo dalam buku pembantu dan membandingkannya dengan saldo dalam rekening kontrolnya. Posting adalah proses sortir dan pemindahan data dari buku jurnal kedalam buku besar dan buku pembantu disebut juga dengan pembukuan. Fomulir Rekening Buku Besar Di atas sudah disebutkan bahwa rekening buku besar umumnya berbentuk T, yang merupakan catatan akuntansi yang dibagi dua secara vertikal, sebelah kiri disebut debit dan sebelah kanan disebut kredit. Ada berbagai variasi bentuk formulir rekening buku besar Rekening dengan debit lebar wide debit ledgerRekening biasa regular ledgerRekening berkolom saldo di tengah center balance ledgerRekening berkolom saldo balance ledgerRekening ganda berkolom saldo doubel ledger with balance ledgerRekening dengan saldo lama dan saldo baru old and new balance ledger Rekening dengan Debit dan Kredit LebarBentuk rekening ini menyediakan kolom “keterangan” pada sebelah debit lebih lebar bila dibandingkan dengan kolom “keterangan” pada sebelah kredit. Hal ini dilakukan karena penjelasan yang bersangkutan dengan transaksi pendebitan lebih banyak bila dibandingkan dengan penjelasan yang bersangkutan dengan traksaksi pengkreditan, dan jika penentuan saldonya perlu dilakukan secara BiasaBentuk rekening ini sangat luas digunakan. Rekening ini mempunyai kolom “keterangan” yang sama lebar untuk sebelah debit maupun sebelah kredit. Umumnya rekening buku besar menggunakan bentuk rekening ini. Buku pembantu yang menggunakan bentuk rekening ini adalah buku pembantu piutang dan buku pembantu utangRekening Berkolom Saldo di TengahBentuk rekening ini digunakan jika diperlukan informasi saldo rekening setiap saat, baik saldo debit maupun saldo kredit dan diperlukan penjelasan yang relatif sama banyaknya baik untuk transaksi pendebitan maupun transaksi pengkreditan. Kolom saldo diletakkan ditengah-tengah rekening. Rekening pembantu piutang dan utang umumnya menggunakan bentuk formulir seperti Berkolom SaldoBentuk rekening ini digunakan jika diperlukan penjelasan yang banyak, baik untuk transaksi pendebitan maupun transaksi pengkreditan, dan jika diperlukan informasi saldo berjalan setiap saat maksudnya selalu di tampilkan jumlah nominal dalam saldo setiap terjadi transaksi. Untuk menunjukkan apakah saldo yang tercantum dalam kolom “saldo” merupakan saldo debit atau saldo kredit, ada dua cara merancang kolom saldo tersebut a dengan mencantumkan kolom D/K untuk memberi tanda D untuk saldo debit dan K untuk saldo kredit di muka angka yang tercantum dalam kolom “saldo” dan b dengan membuat kolom saldo debit terpisah dari kolom saldo kredit. Rekening piutang, utang dan persediaan umumnya menggunakan bentuk formulir ini. Kode Kode memudahkan proses pengolahan data karena dengan kode, data akan lebih mudah kode untuk karyawan laki-laki diberi kode L, karyawan wanita kode W. Dalam proses akuntansi kode yang digunakan adalah angka, huruf atau kombinasi keduanya. Dalam komputer untuk memproses data ada istilah kode alfabetik menggunakan huruf, numerik menggunakan angka, alfanumerik menggunakan kombinasi huruf dan angka. Syarat Kode yang baik Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan adalah Kode yang disusun perlu disesuaikan dengan metode proses kode harus mewakili hanya satu item sehingga tidak ayng disusun harus memudahkan pemakai untuk yang disusun harus fleksibel, dalam arti memungkinkan dilakukan perluasan tanpa perubahan kode yang disusun harus fleksibel, dalam arti memungkinkan dilakukan perluasan tanpa perubahan kode harus menggunakan jumlah angka atau huruf yang yang panjang perlu dipotong-potong chunking untuk memudahkan mengingat, Misalnya kode 60662582549 dapat dibuat kode yang panjang perlu diberi kode yang merupakan check digit, yaitu untuk mengecek kebenaran kode. Kode Rekening Pemberian kode untuk klasifikasi rekening diperlukan karena dapat memudahkan untuk mencari rekening-rekening yang diinginkan. Apabila pembukuan dilakukan dengan mesin maka kode ini tidak dapat dihindarkan dan menjadi sangat penting dan menjadi sangat penting. Kode rekening harus disusun secara konsisten. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk dalam memberikan kode yaitu dengan angka, huruf ataupun kombinasi keduanya. Tidak memandang cara mana yang digunakan, kode yang diberikan harus dapat memenuhi syarat-syarat sbb Memungkinkan adannya perluasan rekening tanpa harus mengadakan perubahan mudah diingatMemudahkan bagi pihak yang menggunakan. Berikut uraian tentang penggunaan Kode Kelompok, Blok dan Kode Desimal untuk memberi kode rekening sbb Kode Kelompok Group CodeKode kelompok mempunyai sifat-sifat khusus sbba. Posisi masing-masing angka mempunyai arti di mana angka paling kiri adalah kode kelompok dan angka paling kanan kode jenis Kode kelompok akan terdiri dari angka-angka yang sudah diperkirakan terlebih Setiap kode dalam klasifikasi menggunakan jumlah angka yang Jika terjadi penambahan kelompok rekening, dpat dilakukan dengan mengubah angka paling kiri. Misalnya, klasifikasi rekening akan diberi kode yang terdiri dari 4 angka maka cara memberikan kodenya dapat digambarkan sebagai berikutUntuk kelompok-kelompok yang lain dari contoh di muka akan diberi kode dengan cara yang sama seperti yang telah disebutkan di. Apabila ada rekening dalambuku besar yang perinciannya di buat dalam buku pembantu, maka harus dibuatkan kode untuk buku pembantu. Dalam kode kelompok biasanya buku pembantu di buatkan kode angka yang diletakkan di sebelah kanan kode Kode Kelompok untuk PengawasanApabila informasi akuntansi dipakai untuk mengukur prestasi maka digunakan akuntansi pertanggungjawaban. Yang dimaksud dengan akuntansi pertanggungjawaban adlah suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga informasi yang dihasilkan menunjukkan tingkat kegiatan yang dikaitkan dengan tanggungjawab orang atau bagian pertanggungjawaban ini dapat dibedakan menjadia. Pusat pertanggungjawaban BiayaYaitu unit organisasi yng dinilai atas dasar biaya yang menjadi tanggungjawabnya, misal bagian Pusat pertanggungjawaban PendapatanYaitu unit organisasi yang dinilai atas dasar pendapatan yang menjadi tanggungjawabnya, misal bagian Pusat pertanggungjawaban LabaYaitu unit organisasi yang dinilai atas dasar laba yang menjadi tanggungjawabnya, misalnya anak perusahaan atau devisi Pusat pertanggungjawaban InvestasiYaitu unit orgaisasi yang dinilai atas dasar laba yang menjadi yang menjadi tanggungjawabnya diaktikan denganinvestasinya, misalnya divisi perusahaan. Untuk melakukan penilaian prestasi, digunakan anggaran sebagai dasar penilaian. Anggaran ini disusun untuk setiap pusat pertangungjawaban. Agar pencatatan transaksi dapat dikaitkan dengan pusat pertanggungjawaban, disusun kode rekening sedemikain rupa. Biasanya kode rkening ini menggunakan contoh kode untuk unit pertanggungjawaban dibuat sbbKode Blok Blok CodeDalam cara ini juga dilakukan klasifikasi seperti yang dilakukan dalam kode yang diberikan kepada setiap klasifikasi tidak menggunakan urut-urutan digit seperti dalam kode kelompok, tetapi dengan memberikan satu blok nomor untuk setiap disini kode akan diberikan pada setiap kelompok, dimulai angka tertentu dan diakhiri dengan angka tertentu yang merupakan satu blok nomor Kode BlokAktiva 100 – 199Utang 200 – 249Modal 250 – 299Penghasilan 300 – 399Biaya Usaha 400 – 899Pendapatan dan Rugi Laba di Luar Usaha 900 – 999 Macam – macam Kode Kode dapat dibuat dalam berbagai struktur kode yang berbeda. Setiap struktur mempunyai kelebihan dan kelemahan. Oleh karena itu perlu suatu struktur kode yang sesuai sehingga tujuan pemberian kode dapat ini macam-macam kode yang dapat digunakan Kode Urut NomorKode yang disusun urut nomor. Agar setiap kode mempunyai jumlah angka digit yang sama perlu direncakan dulu jumlah digitnya, misal jumlah digitnya sebanuyak empat angka maka kodenya akan dimulai dengan 0001 dan diakhiri urut ini sederhana, tetapi tidak memenuhi persyaratan fleksibilitas. Sebaiknya kode urut ini digunakan untuk memberi nomor kode dokumen atau bukti KelompokKode kelompok membagi data ke dalam kelompok tertentu. Tiap kelompok akan diberi kode dengan angk, sehingga masing-masing posisi angka kode mempunyai arti. Lebih lengkap lihat kode BlokDalam kode blok, setiap kelompok data diberi kode dalam blok nomor tertentu. Cara pemberian kode ini dapat memenuhi persyaratan fleksibilitas sehingga dapat digunakan untuk pemberian kode pada rekening. Lebih lengkap lihat kode DesimalSetiap kelompok data akan diberi kode 0 sampai 9. Oleh karenanya pengelompokkan data harus dilakukan maksimum dalam sepuluh kelompok. Agar kode desimal ini dapat digunakan untuk pengelompokkan data yang luas , dapat disusun kelompok-kelompok yang bertingkat. Lebih lengkap lihat kode MnemonicMerupakan singkatan dari karakteristik data. Misal, pabrik sepatu, persediaan sepatu pria ukuran besar dapat dibuatkan kodenya SPB Sepatu Pria Besar. Bisa juga kode ini disusun dengan kombinasi huruf dan angka, misal sepatu pria dengan nomor 42 diberi kode SP42. Sebaiknya kode mnemonic ini digunakan bila data atau elemennya itemnya tidak terlalu banyak, sehingga tidak menyulitkan pemakainya. Bila terlalu sering perubahan itemnya dan banyak datanya maka pemakai kode akan sulit BarDigunakan untuk industri makanan dan minuman diluar negeri misal USA yang menggunakan Universal Product Code UPC. Tiap pengusaha makanan dan minuman yang berpartisipasi akan diberikan 10 digit sebagai kode produknya. Lima digit pertama berisi kode perusahaan, lima digit berikutnya berisi kode produk. Kode bar ini dapat dibaca oleh mesin Automatic Tag Readers, dan langsung diproses di dalam komputer. Kode iji juga dipakai dalam perpustakaan, dll. Baca Juga Metode Pencatatan PiutangPengertian Pasar MonopoliPengertian Joint VenturePengantar Akuntansi dan Bisnis Demikian pembahasan tentang pengertian buku pembantu, rekening, kode, dan contoh daftar saldo buku besar pembantu. Semoga bermanfaat dan dapat membantu anda dalam mengerjakan tugas. Bukubesar pembantu atau subsidiary ledger adalah perpanjangan dari buku besar umum yang mencatat lebih detail dan spesifik mengenai transaksi tertentu. Tentunya, dalam buku besar jenis ini, transaksi telah dikelompokkan menjadi satu kategori transaksi yang sama. Hal ini dilakukan agar dapat merinci transaksi detail yang terjadi di perusahaan.
3. Buku Besar Pembantu Piutang dan Utang Usaha Dalam buku besar pembantu Piutang Usaha keadaan piutang kepada tiap langganan dicatat dalam daftar-daftar tersendiri. Daftar ini disebut akun buku besar pembantu piutang usaha. Perubahan piutang usaha secara keseluruhan dicatat dalam akun Piutang Usaha sebagai akun induk, dan perubahan piutang kepada masing-masing langganan dicatat pada akun masing-masing dalam buku besar pembantu Piutang Usaha. Piutang kepada seorang langganan bertambah dengan adanya penjualan secara kredit, dan berkurang karena adanya retur penjualan/pengurangan harga dan penerimaan pembayaran karena pembayaran yang lebih cepat. Semua transaksi ini memerlukan bukti transaksi seperti faktur, nota kredit dan bukti lainnya. Bukti-bukti ini merupakan dasar pencatatan transaksi dalam jurnal dan buku besar pembantu. Pencatatan pada Akun Piutang Usaha dalam buku besar dilakukan secara periodik berdasarkan pencatatan yang dilakukan dalam jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal umum atau jurnal-jurnal lainnya. Pencatatan dalam buku besar pembantu piutang lazimnya dilakukan langsung dari bukti-bukti seperti faktur, nota kredit, dan bukti penerimaan kas. Setelah pencatatan dalam buku besar pembantu dilakukan, pada kolom referensi dalam masing-masing jurnal diberi tanda Ö, untuk menyatakan bahwa pos tersebut tidak memerlukan proses lebih lanjut. Buku besar pembantu diselenggarakan berdasarkan urutan abjad dari langganan. Secara berkala, misalnya pada akhir tiap bulan atau akhir tahun saldo akun langganan dalam buku besar pembantu piutang usaha dikhtisarkan dalam sebuth daftar yang disebut Daftar Saldo Piutang usaha, atau daftar Piutang Usaha. Total dari daftar saldo ini harus sama dengan saldo dari akun Piutang Usaha dalam buku besar. Kalau ada perbedaan diantara keduanya, perbedaan tersebut perlu dicari penyebabnya. Kesalahan pencatatan dapat terjadi dalam jurnal, buku besar atau dalam buku besar pembantu. Buku besar pembantu ini sangat penting artinya bagi perusahaan karena dapat memberikan informasi tentang piutang secara terperinci. Dari buku ini dapat diketahui, kepada siapa perusahaan berpiutang, dan dengan jumlah berapa. Hal ini dapat digunakan dalam melakukan penagihan dan pemberian kredit kepada langganan. Contoh Sebagai contoh di bawah ini disajikan Jurnal Penjualan, Jurnal Penerimaan Kas dan Jurnal Umum, untuk menggambarkan proses pencatatan dalam akun Piutang Usaha dan dalam buku besar pembantu Piutang Usaha. Jurnal Penjualan Hal 35 Tanggal Nomor Faktur Debitur Ref. Jumlah 2005 Nop 2 415 PD Juanda Ö 3 416 Fa Bakri Ö 5 417 Abadi & Co Ö 9 418 CV Perkasa Ö 10 419 PD ABC Ö 17 420 Toko Bulan Purnama Ö 23 421 PD Terang Bulan Ö 26 422 CV Satria Ö 27 423 Fa Bakri Ö Jurnal Penerimaan Kas Hal 14 Tang-gal No. Bukti Keterangan Ref. Akun yang di debit Akun yang dikredit Kas Piutang usaha Penjualan Serba Serbi 2005 Nop. 2 71 Wesel Tagih 112 5 72 PD Garuda Ö 6 73 Udin & Co Ö 7 74 Penjualan Tunai Ö 10 75 Sejati & Co Ö 13 76 Fa Umar Ö 14 77 Penjualan Tunai Ö 17 78 PD Rajin Ö 19 79 Toko Matahari Ö 21 80 Penjualan Tunai Ö 23 81 Pendapatan Bunga 811 24 82 PD Nakula Ö 27 83 Toko Matahari Ö 28 84 Penjualan Tunai Ö 30 85 Penjualan Tunai Ö 111 121 411 Ö Jurnal Umum Hal 28 Tgl. Keterangan Ref Debit Kredit 2005 Retur Penjualan dan Pengurangan harga 412 Piutang Usaha PD ABC 113/Ö Daftar saldo piutang usaha pada tanggal 1 Nopember 2005 adalah sebagai berikut DAFTAR SALDO PIUTANG USAHA pada tanggal 1 Nopember 2005 PD ABC Rp. - Bahar & Co Toko Bulan Purnama CV Satria PD Terang Bulan - PD Juanda CV Perkasa - PD RamayaniBakri Fa Bakri - Abadi & Co PD Barokah Rp Berdasarkan jurnal-jurnal dan daftar saldo yang disajikan dimuka, akun buku besar Piutang Usaha dan akun-akun langganan dalam buku besar pembantu Piutang Usaha akan nampak sebagai berikut Buku Besar Nama Akun Piutang Usaha No. Akun 113 Tgl. Keterangan Ref Debit Kredit Saldo Debit Kredit 2005 Nop. 1 Saldo Ö - - 13 JU28 - 30 JPJ35 - 30 JPJ14 - Buku Besar Pembantu Piutang Usaha Nama PD. ABC File A Tgl. Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo 2005 Nop. 10 JPJ35 13 JU28 17 JPN14 Nama Bahar & Co File B Tgl. Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo 2005 Nop. 1 Saldo Ö 6 JPN14 Nama Bulan Purnama, PD File B Tgl. Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo 2005 Nop. 1 Saldo Ö 17 JPJ35 19 JPN14 27 JPN14 - Nama CV SATRIA File S Tgl. Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo 2005 Nop. 1 Saldo Ö 26 JPJ35 Nama PD. Terang Bulan File T Tgl. Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo 2005 Nop. 26 JPJ35 Nama Fa. Bakri File S Tgl. Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo 2005 Nop. 3 JPJ35 13 JPN14 27 JPJ35 Nama Abadi & Co File S Tgl. Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo 2005 Nop. 1 Saldo Ö 5 JPJ35 10 JPN14 Nama Subandi, PD File T Tgl. Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo 2005 Nop. 1 Saldo Ö Nama Juanda, PD File J Tgl. Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo 2005 Nop. 1 Saldo Ö 2 JPJ35 5 JPN14 Nama CV Perkasa File D Tgl. Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo 2005 Nop. 9 JPJ35 Nama PD. RAMAYANA File M Tgl. Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo 2005 Nop. 1 Saldo Ö 9 JPN14 DAFTAR SALDO PIUTANG USAHA Pada tanggal 30 Nopember 2005 PD ABC Rp. Bahar & Co Toko Bulan Purnama - CV Satria PD Terang Bulan PD Juanda CV Perkasa PD Ramayani Fa Bakri Abadi & Co PD Subandi Rp Pertanyaan 1. Apa kegunaan buku piutang? 2. Jelaskan hubungan jurnal penjualan dengan akun-akun debitur di buku piutang! 3. Jelaskan cara pencatatan transaksi dalam buku piutang! 4. Sebutkan bukti-bukti yang digunakan untuk pemcatatan ke buku piutang! 5. Jelaskan bagaimana retur penjualan dicatat a. Bila penjualan dilakukan dengan kredit b. Piutang yang bersangkutan belum diterima 6. Apa yang dimaksud dengan akun pengendali “Piutang” dan buku piutang? 7. Jelaskan hubungan antara akun pengendali Piutang dengan buku piutang! 8. Apakah yang dicerminkan oleh daftar piutang yang dibuat oleh sebuah perusahaan? 9. Bagaimana hubungan antara daftar piutang dengan akun piutang di buku besar dan akun-akun debitur di buku piutang? Pilihan Ganda 1. Piutang pada langganan akan berkurang a. Karena adanya retur penjualan b. Karena pelunasan piutang c. Karena adanya pembelian d. Karena adanya pelunasan hutang 2. Kesamaan saldo buku piutang dengan akun piutang di buku besar menunjukkan a. Pencatatan saldo benar b. Penjualan berkurang c. Piutang bertambah d. Pencatatan belum tentu benar 3. Buku piutang digunakan untuk a. Mencatat piutang pada masing-masing langganan b. Mencatat piutang di buku utang c. Mencatat pengeluaran kas d. Mencatat pelunasan utang 4. Piutang pada langganan akan bertambah a. Karena penjualan tunai b. Karena penjualan kredit c. Karena pembayaran piutang d. Karena adanya pembelian barang 5. Kolom debit pada buku piutang digunakan untuk a. Mencatat penjualan tunai b. Mencatat penjualan kredit c. Mencatat penerimaan uang d. Mencatat pembelian 6. Pencatatan dalam akun piutang usaha berkaitan dengan a. Pencatatan dalam jurnal penjualan b. Pencatatan dalam jurnal penerimaan kas c. Pencatatan dalam jurnal umum d. a, b, dan c 7. Penjualan kredit sebesar Rp. Jika disusun daftar saldo piutang usaha a. Angka daftar saldo piutang usaha menunjukkan Rp. b. Penjualan dicatat Rp. c. Piutang usaha dicatat Rp. d. Penerimaan bunga tidak terjadi 8. Retur tunai penjualan yang diberikan perusahaan a. Akan dicatat dalam jurnal umum b. Akan dicatat pada buku utang c. Akan menambah akun penjualan d. Tidak ada yang benar 9. Penjualan kredit yang dilakukan perusahaan a. Akan ditulis pada sisi kredit akun penjualan di buku besar b. Menambah utang usaha c. Ditulis pada sisi debit buku utang d. a, b, dan c 10. Daftar saldo piutang usaha menunjukkan jurnal Rp. Akun piutang usa-ha di buku besar menunjukkan Rp. Sebab-sebab perbedaan adalah a. Kemungkinan salah posting ke buku besar dari jurnal penjualan b. Kemungkinan salah catat dalam buku pembantu piutang c. Kemungkinan salah catat dalam jurnal penjualan d. Kemungkinan salah waktu memposting Soal 1. Perusahaan Dagang Sederhana didirikan pada tanggal 1 Maret 2005. Penjualan kredit serta retur penjualan yang terjadi selama bulan Maret 2005 nampak seperti terlihat di bawah ini Maret 4 Dijual kepada CV. Sejati faktor no. 1 Rp. 8 Dijual kepada Toko Indah faktur no. 2 Rp. 10 Dijual kepada Toko Santun faktur no. 3 Rp. 12 Dikeluarkan nota kredit no. 1 kepada Toko Indah untuk barang-barang yang dikembalikan Rp. 15 Dijual kepada Toko Sehati, faktur no. 4 Rp. 19 Dijual kepada Toko Keluarga, faktur no. 5 Rp. 22 Dikeluarkan nota kredit no. 2 kepada CV. Sejati untuk barang yang dikembalikan Rp. 24 Dijual kepada Toko Indah faktor no. 6 Rp. 25 Dikeluarkan nota kredit no. 3 kepada Toko Sehati untuk barang-barang yang rusak karena kesalahan pembungkusan Rp. 27 Dijual kepada Toko Keluarga, faktur no. 7 Rp. Diminta 1 Buatlah akun-akun berikut beserta nomor akunnya dalam buku besar Perusaha an Dagang Sederhana Piutang 113; Penjualan 411; Retur Penjualan 412. 2 Buatlah Buku Piutang berikut Toko Indah, Toko Santun, Toko Sehati, Toko Keluarga. 3 Catatlah transaksi-transaksi tersebut di atas dalam jurnal penjualan, jurnal umum, dan buku piutang. 4 Pindahkan data dalam jurnal penjualan dan jurnal umum ke dalam akun-akun yang bersangkutan di buku besar. 5 Hitung, berapa total saldo piutang di buku piutang? 2. Perusahaan Dagang Karya didirikan pada bulan Januari 2005. Penjualan barang dagang secara kredit dan Retur Penjualan adalah sebagai berikut Januari 18 Dijual barang dagang dengan kredit kepada Hendri & Co Rp. faktur no. 1 19 Dijual barang dagang secara kredit kepada Abubakar & Co. Rp. faktur no. 2 21 Dijual barang dagang dengan kredit kepada CV. Omega Rp. faktur no. 3 23 Dikirim nota kredit no. 1 sejumlah Rp. kepada Abubakar & Co. untuk barang dagang yang diterima kembali 25 Dijual barang dagang secara kredit kepadaRudy & Co Rp. faktur no. 4 27 Dijual barang dagang dengan kredit kepada Santi Rp. faktur no. 5 28 Dikirim nota kredit no. 2 sebesar Rp. kepada Hendri & Co untuk separtai barang dagang yang diterima kembali. 29 Dijual barang dagang secara kredit kepada CV. Omega Rp. faktur no. 6 30 Dikirim nota kredit no. 3 sebesar Rp. kepada Herry & Co untuk separtai barang dagang yang rusak dalam perjalanan 31 Dijual barang dagang dengan kredit kepada CV. Omega Rp. faktur no. 7. Diminta 1 Bukalah akun-akun dalam buku besar sebagai berikut Piutang 102, Penjualan 401, Retur Penjualan dan Pengurangan Harga 402. 2 Catatlah dalam buku piutang transaksi-transaksi tersebut. 3 Catatlah transaksi-transaksi tersebut di atas ke dalam jurnal penjualan atau jurnal umum. 4 Pindahkan data yang terdpat di jurnal ke dalam akun yang bersangkutan ke buku besar. 5 Buatlah daftar rincian piutang pada tanggal 31 Januari 2005. 6 Hitung saldo akun piutang di buku besar pada tanggal 31 Januari 2005. 3. Di bawah ini adalah beberapa transaksi tertentu dari Perusahaan Dagang Arief untuk bulan Januari 2005 Januari 4 Diterima setoran modal oleh Hartono secara tunai sebesar Rp. buk kas masuk no. 1 6 Diterima pinjaman dari Bank Hati Suci dengan menandatangani wesel untuk jangka waktu 90 hari dan tingkat bunga 24% setahun sejumlah Rp. bukti kas masuk no. 2 7 Dijual barang dagang kepada Fa. Surya sebesar Rp. secara kredit faktur no. 386 11 Dijual barang dagang secara tunai kepada Manjur & Co. sebesar Rp. bukti kas masuk no. 3 15 Dijual barang dagang kepada Toko Laris secara tunai sebesar Rp. bukti kas masuk no. 4 16 Diterima penagihan dari Fa. Surya untuk penjualan yang dilakukan pada tanggal 7 Januari bukti kas masuk no. 5 18 Dijual barang dagang kepada PD Warga sebesar Rp. secara kredit faktur no. 387 19 PD Warga mengembalikan barang dagang yang rusak. Untuk ini dikeluarkan Nota Kredit No. 174 sebesar Rp. 21 Dijual barang dagang kepada Anton & Co. Rp. faktur no. 388 25 Penjualan tunai pada hari ni adalah Rp. bukti kas masuk no. 6 30 Diterima penagihan pada PD Warga bukti kas masuk no. 7 Diminta 1 Buatlah jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, dan jurnal umum. Catatlah transaksi-transaksi tersebut di atas dalam jurnal-jurnal tadi. 2 Buatlah akun-akun di buku besar dengan kode nomor-nomor akun seperti terlihat di bawah ini Nomor Akun Nama Akun 101 Kas 110 Piutang Dagang 215 Wesel Bayar 301 Modal Tuan Hartono 401 Penjualan 413 Retur Penjualan & Pengurangan Harga Buatlah buku piutang untuk debitur sebagai berikut Fa. Surya, Anton & Co. Masukkan data yang terdapat dalam jurnal ke dalam buku besar maupun buku piutang. 3 Buatlah daftar rincian piutang pada tanggal 31 Januari 2005! 4 Hitung saldo akun piutang pada tanggal 31 Januari 2005! 1 Buku Besar Pembantu Utang Usaha Akun Utang Usaha dalam buku besar menggambarkan keadaan utang usaha secara keseluruhan. Keadaan utang usaha secara terperinci dapat diketahui dari buku besar pembantu utang usaha. Perubahan utang usaha secara keseluruhan dicatat dalam akun Utang Usaha sebagai akun induk controlling account, sedangkan perubahan utang kepada para pemasok dicatat pada akun masing-masing dalam buku besar pembantu utang usaha. Pencatatan dalam akun Utang Usaha dilakukan secara periodik, misalnya setiap minggu atau setiap bulan, berdasarkan pencatatan dalam jurnal pembelian, jurnal pengeluaran kas, jurnal umum atau jurnal-jurnal lainnya. Pencatatan dalam buku besar pembantu Utang Usaha lazimnya dilakukan langsung dari bukti-bukti. Setelah pencatatan dalam buku besar pembantu Utang Usaha dilakukan, pada kolom referensi dalam masing-masing jurnal diberi tanda Ö , untuk menyatakan bahwa pencatatan dalam buku besar pembantu telah dilakukan. Buku besar pembantu Utang Usaha diselenggarakan berdasarkan urutan abjad. Secara berkala, misalnya pada akhir bulan saldo akun-akun dalam buku besar pembantu diikhtisarkan dalam sebuah daftar yang disebut Daftar Utang Usaha. Total dari daftar saldo ini harus sama dengan saldo akun Utang Usaha dalam buku besar. Perbedaan yang terjadi harus segera dicari penyebabnya. Daftar Saldo Utang Usaha pada tanggal 1 November 2005 adalah sebagai berikut DAFTAR SALDO UTANG USAHA pada tanggal 1 November 2005 CV. Bakri Rp. CV. Indah Rp. - Fa. Nusa Baru Rp. - Permata & Co. Rp. - Rusdi & Co. Rp. Herman & Co. Rp. - Nova & Co. Rp. Fa. Ali Rp. Rp. Berdasarkan jurnal-jurnal dan daftar saldo yang disajikan dimuka, akun buku besar Utang dan akun-akun pemasok dalam buku besar pembantu Utang Usaha akan nampak sebagai berikut PD. HENDRA Jurnal Pembelian Bulan November 2005 Tgl. No. Fak-tur Nama Pemasok Ref. Debit Kredit Pembelian Perl. Toko Perl. Kantor Serba-serbi Utang Usaha Akun Ref. Jml. 2005 Nop 2 109 Fa. Bakri Ö 4 767 Herman & Co Ö 7 869 Permata & Co Ö - - 10 772 Herman & Co Ö 11 413 CV Indah Ö 13 1769 Fa Nusa Baru Ö 14 0021 Fa Ali Ö 17 47 PD Merkuri Ö - Per. Ktr 122 19 567 Nova & Co Ö 21 50 Fa Ali Ö - 24 881 Permata &Co Ö - Per. Toko 121 27 420 CV Sejah-tera Ö 511 115 116 Ö 211 PD. HENDRA Jurnal Pengeluaran Kas Bulan November 2005 Tgl. No. Cek/ Giro Bilyet Keterangan Ref. Debit Kredit Serba-serbi Utang Usaha Kas Akun Jumlah Pembelian 2005 Nop 3 811 Pembelian Brg. Dagang 5 812 Pembelian Perl. Kantor 112 Peralatan Kantor 10 813 Herman & Co Ö 12 814 Pemb. Perl. 115 Perl. Toko 116 Perl. kantor 14 815 Rupa-rupa Biaya 719 Rupa-rupa Beban Umum 16 916 Premi Asuransi 719 Asuransi dibayar dimk. 18 817 Herman & Co 117 20 818 Rusdi & Co Ö 23 819 CV Bakri Ö 24 820 Pembelian Brg. Dagang Ö 821 Nova & Co Ö 26 822 Fa Ali Indah Ö 26 823 Pemasangan Iklan 613 Beban Iklan 27 824 Fa Nusa Baru Ö 28 825 Rupa2 Beban 619 Rupa2 Beban Penj. 30 826 Gaji Pegawai 612 Beban Gaji Penj. 30 827 Gaji Pegawai 712 Beban Gaji Adm. V 511 211 111 2 Buku Besar Nama Akun Utang Usaha No. Akun 211 Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo Debit Kredit 2005 Nov. 1 Saldo v - - - 20 JU 28 - - 29 JU 28 - - 30 JPB 29 - - 30 JPK 15 - - 3 Buku Besar Pembantu Utang Usaha Nama CV. Bakri Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo 2005 Nov. 1 Saldo v - - 2 JPB 29 - 23 JPK 15 - Nama CV. Indah Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo 2005 Nov. 11 JPB 29 - 27 JPB 29 - Nama CV. Nusa Baru Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo 2005 Nov. 13 JPB 29 - 19 JPU 28 - 27 JPN 14 - - Nama Permata & Co. Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo 2005 Nov. 7 JPB 29 - 24 JPJ 35 - Nama Rusdi & Co. Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo 2005 Nov. 1 Saldo v - - 20 JPK 35 - - Nama Herman & Co. Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo 2005 Nov. 4 JPB 29 - 10 JPB 29 - 10 JPK 15 - 18 JPK 15 - - Nama Nova & Co. Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo 2005 Nov. 1 v - - 19 JPB 29 - 24 JPK 15 - Nama Fa. Ali Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo 2005 Nov. 1 Saldo v - - 14 JPB 29 - 21 JPB 29 - 24 JPK 15 - Nama PD. Merkuri Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo 2005 Nov. 16 JPB 29 - 29 JU 29 - Saldo akun-akun pemasok dalam buku besar pembantu Utang Usaha itu pada akhir November dijumlahkan dan disusun dalam daftar saldo utang usaha sebagai berikut DAFTAR SALDO UTANG USAHA Pada tanggal 30 November 2005 CV. Bakri Rp. CV. Indah Rp. Fa. Nusa Baru Rp. - Permata & Co. Rp. Rusdi & Co. Rp. - Herman & Co. Rp. - Nova & Co. Rp. Fa. Ali Rp. PD. Merkuri Rp. Rp. Pertanyaan 1. Apa yang dimaksud dengan akun pengendali “utang”? 2. Apa yang dimaksud dengan Buku Utang? 3. Jelaskan hubungan antara akun pengendali “uang” dengan Buku Utang! 4. Mencerminkan apakah daftar utang yang dibuat oleh sebuah perusahaan? 5. Jelaskan bagaimana hubungan antara daftar utang dengan akun utang di buku besar! 6. Jelakan ara pencatatan transaksi pada buku utang! 7. Jelakan hubungan antara jurnal pembelian, jurnal pengeluaran kas dan jurnal umum dengan buku utang! 8. Jelaskan kapan sebaiknya pencatatan dalam akun utang dilakukan! 9. Jelaskan hubungan antara daftar utang dengan akun utang di buku besar dan akun-akun kreditur di buku utang! 10. Jelaskan apakah benar bila total daftar saldo utang sudah sama dengan saldo akun utang usaha dalam buku besar berarti pencatatan yang dilakukan sudah benar! Pilihan Ganda 1. Buku utang digunakan untuk a. Mencatat utang pada masing-masing kredit b. Mencatat utang di buku piutang c. Mencatat penerimaan kas d. Mencatat pelunasan piutang 2. Kesamaan buku utang dengan akun utang di buku besar menunjukkan a. Pencatatan belum tentu benar b. Penjualan berkurang c. Pembelian berkurang d. Pencatatan sudah benar 3. Utang pada langganan akan bertambah a. Karena adanya pembelian tunai b. Karena adanya pembelian kredit c. Karena adanya penerimaan kas d. Karena adanya penjualan 4. Kolom kredit pada buku utang digunakan untuk a. Mencatat pembelian tunai b. Mencatat pembelian kredit c. Mencatat penerimaan kas d. Mencatat potongan pembelian 5. Pembelian kredit adalah sebesar Rp. Jika disusun daftar saldo utang usaha a. Angka daftar saldo utang usaha menunjukkan Rp. b. Pembelian dicatat dengan Rp. c. Utang usaha dicatat Rp. d. Biaya bunga tidak ada 6. Pencatatan dalam akun utang usaha berkaitan dengan a. Pencatatan dalam jurnal penjualan b. Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas c. Pencatatan dalam jurnal penerimaan kas d. Pencatatan dalam buku bantu piutang 7. Pembelian kredit yang dilakukan perusahaan a. Akan ditulis pada sisi debit akun pembelian di buku besar b. Menambah piutang usaha c. Ditulis pada sisi debit buku piutang d. Ditulis pada sisi kredit akun pembelian di buku bear 8. Utang pada langganan akan berkurang a. Karena adanya retur pembelian b. Karena pelunasan piuang c. Karena adanya penjualan d. Salah semua 9. Daftar saldo utang usaha menunjukkan jumlah Rp. Akun utang usaha di buku besar menunjukkan jumlah Rp. Sebab-sebab perbedan adalah a. Kemungkinan salah posting ke buku besar dari jurnal pembelian b. Kemungkinan salah catat dalam buku pembantu utang c. Kemungkinan salah dalam jurnal pembelian d. a, b, dan c benar 10. Retur pembelian yang diberikan, perusahaan a. Akan dicatat dalam jurnal umum b. Akan dicatat pada buku piutang c. Akan menambah akun pembelian d. Tidak ada yang benar Soal 1. Yang diberikan di bawah ini adalah ringkasan dari jurnal-jurnal sebuah perusahaan dagang. Di dalam kepala tiap lajur tidak dicantumkan kata-kata debit dan kredit Diminta 1 Bukalah akun-akun dalam bentuk T sederhana untuk buku besar umum dan buku-buku besar pembantu Buku Besar Umum Buku Piutang Kas Langganan A Piutang Langganan B Asuransi Dibayar Dimuka Langganan C Investasi Toko Wesel Bayar Utang Buku Utang Penjualan Perusahaan ABC Retur Penjualan Perusahaan DEF Pembelian Perusahaan GHI Retur Pembelian 2 Masukkan dalam jurnal-jurnal ayat-ayat berikut pada akun-akun buku besar buku besar umum, buku piutang, dan buku utang bentuk T tersebut pada 1 di atas Akun Jumlah Akun Jumlah Langganan A Rp. Perusahaan ABC Rp. Langganan B Rp. Perusahaan DEF Rp. Langganan C Rp. Perusahaan GHI Rp. Rp. Rp. Jurnal Umum Retur Penjualan Rp. Piutang Langganan C Rp. Utang Perusahaan GHI Rp. Retur Pembelian Rp. Jurnal Penerimaan Kas Akun Serba-Serbi Piutang Penjualan Kas Langganan A Penjualan Tunai Wesel Bayar Penjualan Tunai Langganan C Inventaris Toko Jurnal Pengeluaran Kas Akun Serba-Serbi Utang Kas Asuransi Dibayar Dimuka Perusahaan DEF Perusahaan GHI Inventaris Toko 3 Buatlah sebuah neraca saldo dengan pertolongan akun-akun buku besar umum itu. 2. Bukukanlah transaksi-transaksi di bawah ini dalam Akun Induk Control Account dan Buku Bear Pembantu Subsidiary Ledger 1. Dijual barang secara kredit kepada B seharga Rp. 2. Dibeli dengan kredit barang-barang dari E seharga Rp. 3. Dijual barang kepada C secara kredit seharga Rp. 4. Dibeli barang dari D dengan kredit seharga RP. 5. Diterima kembali barang dari B seharga RP. karena barang tersebut rusak. 6. Dibayar utang dagang pada D sebesar Rp. sebagai angsuran pembelian barang. 7. Dijual barang dengan kredit kepada F seharga Rp. 8. Diterima dari B Rp. sebagai angsuran pembayaran utang pembelian barang. 9. Dijual barang dengan kredit kepada G seharga Rp. 10. Diterima kembali barang dari C seharga Rp. karena jenisnya tidak sesuai dengan pesanan 11. Dikembalikan kepada D barang seharga Rp. karena tidak sesuai dengan mutu yang diminta 12. Dibayar sejumlah Rp. kepada E sebagai pembayaran sebagian utang padanya. 13. DIjual barang seharga Rp. dengan kredit kepada B 14. Dibeli barang dari D seharga Rp. dengan kredit 15. Diterima dari B sebesar Rp. sebagai pembayaran utang pembelian barang Catatan Akun induk yang dibuat adalah akun Piutang Usaha dan akun Utang Usaha. Buku Besar Pembantu yang diperlukan adalah yang sejalan dengan akun induk tersebut. 4. Neraca Saldo Neraca Saldo PD. Hendra pada 31 Desember 2005 adalah sebagai berikut PD. HENDRA NERACA SALDO pada tanggal 31 Desember 2005 Nomor Akun Nama Akun Debet Kredit 111 Kas 121 Piutang Usaha 131 Persediaan Barang Dagangan 141 Perlengkapan Toko 142 Perlengkapan Kantor 171 Peralatan Toko 181 Peralatan Pengangkutan 191 Perlatan Kantor 211 Utang Usaha 212 Kredit Bank 311 Modal Hendra 312 Pengambilan Pribadi Hendra 411 Penjualan 412 Retur Penjualan dan Pengurangan Harga 511 Pembelian 512 Retur Pembelian dan Pengurangan Harga 611 Beban Sewa 614 Beban Gaji & Komisi Penjualan 616 Beban Iklan 617 Beban Kendaraan 619 Rupa-rupa Beban Penjualan 621 Gaji Pegawai 623 Beban Listrik 624 Beban Telepon dan Telegram 629 Rupa-rupa Beban Umum 711 Beban Bunga 811 Pendapatan Bunga 5. Neraca Lajur Seperti diketahui, neraca lajur merupakan alat yang diperlukan untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan, membuat penyesuaian dalam buku besar dan menutup akun-akun laba rugi akun nominal. Biasanya neraca lajur terdiri dari sepuluh kolom. Sepasang kolom jumlah debit dan kredit yang pertama adalah untuk neraca saldo. Data yang dicantumkan meliputi nomor dan nama akun dan saldo debit atau saldo kredit dari masing-masing akun. Pasangan kolom debit-kredit kedua digunakan untuk mencatat penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan pada akhir periode. Pasangan kolom debit-kredit ketiga digunakan untuk menunjukkan saldo akun buku besar setelah disesuaikan dan disebut neraca saldo penyesuaian. Pasangan kolom debit-kredit keempat adalah untuk saldo akun-akun pendapatan dan biaya yang telah disesuaikan dan diebut kolom Laba-Rugi. Saldo akun-akun pendapatan dipindahkan ke sisi kredit dan saldo akun-akun beban dipindahkan ke sisi debit. Dari kolom-kolom inilah kemudian disusun Laporan Laba rugi. Pasangan debit-kredit kelima adalah kolom neraca yang menampung saldo akun-akun neraca, yaitu akun-akun Harta, Kewajiban Keuangan, dan Modal Neraca Lajur PD. Hendra Berikut disajikan langkah-langkah dalam penyusunan Neraca Lajur untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2005 dari PD. Hendra 1 Kolom Neraca Saldo Neraca Saldo adalah atas akun-akun buku besar pada 31 Desember 2005. Kolom debit dan kolom kredit seperti biasa harus dipisahkan. Pejumlahan debit harus sama dengan penjumlahan kredit. Kalau tidak sama harus dicari sebabnya. 2 Kolom Penyesuaian Kolom ini digunakan untuk mencatat perubahan-perubahan yang belum tercermin dalam buku besar. Dalam rangka penyusunan neraca lajur PD. Hendra penyesuaian-penyesuaian diperlukan. Apabila dilihat dari pengaruhnya terhadap akun neraca dan perhitungan Laba-Rugi, ayat jurnal penyesuaian dapat digolongkan sebagai berikut a. Ayat jurnal penyesuaian yang mempengaruhi beban dan utang. Ayat jurnal penyesuaian ini perlu dibuat oleh karena adanya beban yang telah terjadi, tetapi oleh karena belum saatnya dibayar maka belum dicatat. Beban-beban semacam ini kadang-kadang disebut beban yang masih harus dibayar accrued expense. b. Ayat jurnal penyesuaian yang mempengaruhi akun beban dan aktiva. Ayat jurnal penyesuaian ini perlu dibuat oleh karena transaksi-transaksi yang dicatat sudah tidak mencerminkan keadaan beban dan aktiva yang sebenarnya. c. Ayat jurnal penyesuaian yang mempengaruhi akun pendapatan dan aktifva. Ayat jurnal penyesuaian ini berhubungan dengan pendapatan yang seharusnya telah dihasilkan tetapi belum dicatat. Pada akhir periode akuntansi pendapatan tadi merupakan pendapatan yang masih harus diterima accrued revenues. d. Ayat jurnal penyesuaian yang mempengaruhi akun pendapatan dan utang. Ayar jurnal penyesuaian ini berhubungan dengan penerimaan uang untuk pendapatan yang belum dihasilkan. Penerimaan uang tadi akan menjadi pendapatan di masa datang. Pendapatan jenis ini kadang-kadang disebut dengan pendapatan diterima dimuka unearned revenues. Akun-akun yang timbul dengan adanya pos penyesuaian tetapi belum terdapat dalam neraca saldo ditambahkan dalam neraca lajur sesuai dengan bagan akun. Penyesuaian yang terdapat dalam neraca lajur yang dinyatakan dengan huruf a i dan pencatatannya dalam jurnal umum dapat jelaskan sebagai berikut a. Untuk memindahkan jumlah persediaan awal barang dagangan pada awal periode 1 Januari 2005 dari akun harta, dan pada saat yang sama jumlah ini diperhitungkan sebagai bagian dari harga pokok barang yang dijual. Pencatatan dalam jurnal umum untuk penyesuaian tersebut sebagai berikut Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit 2005 Des. 31 Ikhtisar Laba rugi 321 Persediaan Barang Dagang 131 b. Pos ini adalah untuk mencatat nilai persediaan barang dagangan pada tanggal 31 Desember 2005, yang merupakan persediaan akhir. Penetapan nilai persediaan didasarkan pada perhitungan fisik persediaan stock opname pada akhir tahu. Pencatatan dalam jurnal umum, penyesuaian tersebut dicatat sebagai berikut Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit 2005 Des. 31 Persediaan Barang Dagang 131 Ikhtisar Laba rugi 321 c. Pos penyesuaian ini adalah untuk mencatat jasa giro dan bank yang merupakan pendapatan bunga bulan Desember 2005 tetapi baru akan diperhitungkan oleh bank dalam bulan Januari 2005. Penyesuaian ini dicatat dalam jurnal umum sebagai berikut Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit 2005 Des. 31 Bunga yang Akan Diterima 161 Pendapatan Bunga 811 d. Pos ini adalah untuk mencatat beban bunga tahun 2005 yang baru akan dibayar dalam tahun 2005. PD Hendra mempunyai pinjaman dari bank sebesar Rp. dengan bunga 24%/tahun. Bunga dibayar dibelakang tiap tanggal 1 Februari, 1 Mei, 1 Agustus, dan 1 November untuk triwulan sebelumnya. Bunga bulan November dan Desember 2005 baru akan dibayar pada tanggal 1 Februari 2005 bersama-sama dengan bunga Januari 2005, pada tanggal 31 Desember 2005 bunga bulan November dan Desember 2005 telah merupakan beban tahun 2005. Ayat jurnal untuk mencatat penyesuaian ini adalah sebagai berikut Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit 2005 Des. 31 Beban Bunga 711 Bunga Terutang 231 Perhitungan 2 bulan bunga = 2/12 x 24% x Rp. = Rp. e. Pos penyesuaian ini mencatat nilai pemakaian perlengkapan toko yang dipakai selama tahun 2005. Neraca Saldo tanggal 31 Desember 2005 menunjukkan bahwa perlengkapan toko mempunyai saldo debit Rp. Jumlah ini me-nunjukkan persediaan perlengkapan pada 1 Januari 2005 ditambah dengan pem-belian selama 2005. Stock opname pada tanggal 31 Desember 2005 menun-jukkan nilai perlengkapan toko Rp. Dengan demikian perlengkapan toko yang terpakai selama 2005 adalah Rp. Rp. – Rp. Pencatatan dalam jurnal umum ada 31 Desember 2005 adalah sebagai berikut Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit 2005 Des. 31 Beban Perlengkapan Toko 618 Perlengkapan Toko 141 f. Pos penyesuaian ini mencatat nilai pemakaian perlengkapan kantor selama tahun 2005. Persediaan awal perlengkapan kantor ditambah dengan pembelian selama tahun 2005 tercantum dalam neraca saldo sebesar Rp. Stock opname pada tanggal 31 Desember 2005 menunjukkan nilai persediaan perlengkapan kantor sebesar Rp. Pemakaian perlengkapan kantor selama tahun 2005 dengan demikian berjumlah Rp. Rp. - Rp. Pencatatan atas penyesuaian dalam jurnal umum dilakukan sebagai berikut Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit 2005 Des. 31 Beban Perlengkapan Kantor 626 Perlengkapan Kantor 142 g. Pos ini adalah untuk mencatat beban penyusutan peralatan toko untuk tahun 2005 dengan mendebit akun beban penyusutan peralatan toko dan mengkredit akun akumulasi penyusutan peralatan toko sebesar Rp. Pencatatan penyesuaian ini dalam jurnal umum dilakukan sebagai berikut Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit 2005 Des. 31 Beban Penyusutan Peralatan Toko 612 Ak. Peny. Perl. Toko 172 h. Pos ini adalah untuk mencatat beban penyusutan peralatan pengangkutan untuk tahun 2005 dengan mendebit akun beban penyusutan peralatan pengangkutan dan mengkredit akun akumulasi penyusutan peralatan pengangkutan sebesar Rp. Pencatatan penyesuaian ini dalam jurnal umum dilakukan sebagai berikut Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit 2005 Des. 31 Beban Penyusutan Peralatan Pengangkutan 613 Ak. Peny. Perl. Pengakutan 182 i. Pos ini adalah untuk mencatat beban penyusutan peralatan kantor untuk tahun 2005 dengan mendebit akun beban penyusutan peralatan kantor dan mengkredit akun akumulasi penyusutan peralatan kantor sebesar Rp. Pencatatan penyesuaian ini dalam jurnal umum dilakukan sebagai berikut Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit 2005 Des. 31 Beban Penyusutan Peralatan Kantor 626 Ak. Peny. Perl. Kantor 192
Pembelianbiaya overhead pabrik, misalnya pembelian bahan pembantu, dicatat dalam buku pembelian. Pembayarannya, dicatat dalam buku pengeluaran kas. Pembebanan biaya overhead pabrik ke dalam produksi dilakukan dengan membuat jurnal penutup atas rekening yang bersangkutan. Rekening lawanya adalah Ikhtisar Beban pokok produksi.
Skip to content BerandaFitur LengkapHargaPrivate CloudLoginCoba Gratis Buku Besar Pembantu Pengertian, Fungsi, dan Contoh Kasus Buku Besar Pembantu Pengertian, Fungsi, dan Contoh Kasus Dalam sebuah perusahaan mulai dari skala kecil hingga besar, sebuah pencatatan keuangan adalah yang paling penting dalam semua usaha. Hal ini dikarenakan kondisi keuangan perusahaan harus terpantau dengan jelas sehingga dapat menjadi acuan untuk langkah berikutnya. Dalam akuntansi, pencatatan keuangan dilakukan dengan menggunakan 2 kumpulan catatan transaksi yang lebih sering disebut buku besar umum general ledger dan buku besar pembantu subsidiary ledger. Dua buku dalam pencatatan keuangan ini sangat diperlukan dan penting bagi usaha Anda. Buku besar dalam ilmu akuntansi merupakan rincian catatan keuangan sebuah perusahaan dalam periode tertentu. Jenis pencatatan keuangan secara keseluruhan lebih dikenal dengan istilah buku besar umum atau buku besar umum. Selanjutnya, artikel ini akan mengulas lebih dalam tentang buku besar pembantu. Hal yang akan diulas adalah pengertian, jenis, fungsi, sumber pencatatan, bentuk jurnal pembantu, serta contohnya. Mari baca lebih lanjut agar pengetahuan Anda bertambah dan bermanfaat. Baca juga Apa itu Prosedur Audit? Mari Ketahui Lebih Jauh Pengertiannya Pengertian Buku Besar Pembantu Buku besar pembantu atau subsidiary ledger adalah perpanjangan dari buku besar umum yang mencatat lebih detail dan spesifik mengenai transaksi tertentu. Tentunya, dalam buku besar jenis ini, transaksi telah dikelompokkan menjadi satu kategori transaksi yang sama. Hal ini dilakukan agar dapat merinci transaksi detail yang terjadi di perusahaan. Banyak yang mengatakan bahwa buku pembantu merupakan perluasan yang merupakan rincian detail dari akun tertentu serta perubahannya. Sehingga detail informasi transaksi yang tidak tercantum pada buku besar umum, biasanya dapat ditemukan pada buku besar ini. Baca juga Apa Itu Pajak Penghasilan Badan? Mari Kita Bahas Secara Mendalam Jenis Buku Besar Pembantu Setelah mengetahui pengertian dari buku pembantu, ada beberapa jenis buku pembantu. Setidaknya ada lebih dari lima jenis buku pembantu sesuai dengan akun yang ada pada sistem akuntansi. Banyaknya jenis buku besar tergantung pada jenis akun pada jenis perusahaan, seperti perusahaan manufakturing akan ada tujuh buku pembantu. Contoh beberapa buku pembantu pada perusahaan manufakturing berdasarkan akun-akun berikut ini Utang Piutang Biaya Persediaan bahan baku dan bahan penolong Biaya Alat dan mesin Biaya overhead pabrik Biaya penjualan Biaya administrasi dan umum Namun, fokus kali ini adalah jenis buku pembantu dalam sebuah perusahaan dagang. Pada perusahaan dagang, hanya terdapat dua akun yang selalu menjadi acuan dalam proyeksi bisnis ke depannya. Akun tersebut adalah utang dan piutang. 1. Buku Besar Pembantu Utang Dalam buku ini berisi kumpulan catatan transaksi utang yang diberikan kepada perusahaan. Pada buku ini juga mencatat perubahan jumlah dan nominal kepada kreditur. Dalam buku ini, akan terlihat informasi jelas mengenai siapa kreditur pemberi utang, nominal serta cara pembayarannya sekali saja dalam tempo tertentu atau berkala. 2. Buku Besar Pembantu Piutang Kedua, buku ini ini merupakan kebalikan dari buku utang. Pada buku ini berisi kumpulan piutang atau tagihan dari langganan kredit. Dalam hal ini, perusahaan menjual barangnya kepada pihak lain dengan melakukan transaksi penjualan kredit. Di buku ini tercatat rincian data debitur, nominal tagihan, dan cara pembayaran secara kredit dilakukan setiap tanggal berapa. Dua buku ini merupakan perpanjangan dari perubahan utang maupun piutang yang dicatat secara keseluruhan di buku besar umum. Sehingga, pada buku besar umum hanya mengambil informasi penting seperti nominal utang – piutang. Selain itu, pada buku besar umum lebih dikenal dengan perkiraan induk dari akun utang piutang tersebut. Baca juga Konsultan Perpajakan Pengertian, Layanan dan Manfaatnya Fungsi Buku Besar Pembantu Sebuah perusahaan menjadi sangat terbantu karena adanya sistem akuntansi yang jelas. Sistem akuntansi ini diperinci dengan adanya buku besar umum dan buku pembantu. Fungsi dari buku pembantu dalam sebuah perusahaan ada empat, yaitu sebagai berikut Pertama, karena dalam buku ini tercatat dengan rinci maka buku ini akan memudahkan dalam proses penyusunan laporan keuangan sehingga meminimalisir kesalahan pencatatan pada buku besar umum. Kedua sebagai pembanding dalam ketelitian pencatatan buku besar umum, karena dalam buku pembantu berisi detail rincian dari saldo-saldo pada buku besar umum. Ketiga, bisa terjadi pembagian tugas dalam pengerjaan laporan akuntansi keuangan sebuah perusahaan. Keempat, mempermudah dalam pencarian informasi mengenai jumlah akun dari pihak-pihak yang terkait. Sumber Pencatatan Buku Besar Pembantu Dalam sebuah sistem akuntansi, sumber pencatatan adalah hal yang utama dalam semua transaksi. Tanpa adanya sumber pencatatan, maka sebuah laporan keuangan dapat dikatakan fraud karena tidak ada hal yang mendasari terjadinya transaksi. Sehingga perlu juga memahami sumber pencatatan dalam buku pembantu. Sumber pencatatan dalam buku adalah segala bukti transaksi yang berakibat pada perubahan nominal akun utang-piutang tersebut. Contoh dari sumber pencatatan keuangan adalah faktur, nota, bukti penerimaan kas, kuitansi dan sebagainya. Metode yang dilakukan untuk memasukkan data dari sumber pencatatan ada dua. Pertama, pencatatan dilakukan di dalam buku jurnal umum, lalu dibukukan ke dalam buku besar. Setiap pos jurnal wajib diposting secara individu maupun kolektif. Kedua, pencatatan di buku pembantu. Pencatatan ini dibuat daftar saldonya setiap akhir periode tertentu. Daftar saldo ini dibuat berdasarkan akun pada buku pembantu tersebut. Baca juga Pengertian Jurnal Khusus dan Perbedaannya dengan Jurnal Umum Contoh Transaksi Buku Besar Pembantu Supaya Anda lebih memahami transaksi dalam buku pembantu ini, maka kami tampilkan ilustrasi buku pembantu utang dibawah ini. Ilustrasi Transaksi Buku Pembantu Utang Perusahaan AYEM Group yang bergerak di bidang periklanan memiliki beberapa transaksi keuangan selama bulan Maret 2020 dengan rincian transaksi sebagai berikut Pada tanggal 1 Maret 2020, perusahaan telah mencatat transaksi utang perusahaan ke beberapa perusahaan lain. PD Mandiri telah memberikan pinjaman sebesar PD Gudang Kertas sebesar dan PD Gudang Kaos sebesar Total utang perusahaan dicatat sebagai akun utang saldo kredit pada buku besar dengan nominal Kemudian terjadi pembelian selama bulan Maret 2020 yang tercatat pada buku jurnal pembelian Pada akun utang usaha akan dikredit sebesar dengan rincian transaksi pembelian selama bulan Maret 2020 sebagai berikut Tanggal 7 Maret 2020 telah terjadi transaksi pembelian secara kredit ke PD. Mandiri sebesar dengan faktur No. SB-07. Tanggal 13 Maret 2020 telah terjadi transaksi pembelian secara kredit ke PD. Gudang Kertas sebesar dengan faktur No. K-13. Tanggal 27 Maret 2020 telah terjadi transaksi pembelian secara kredit ke PD. Gudang Kaos sebesar dengan faktur No. KS-27. Pada bulan Maret 2020, selain terjadi transaksi pembelian juga terjadi transaksi pengeluaran kas sebesar untuk pembayaran utang. Rincian transaksi pembayaran utang sebagai berikut Tanggal 4 Maret 2020 telah terjadi transaksi pembayaran PD. Mandiri sebesar dengan faktur No. K-701. Tanggal 10 Maret 2020 telah terjadi transaksi pembayaran PD. Gudang Kaos sebesar dengan faktur No. K-708. Tanggal 18 Maret 2020 telah terjadi transaksi pembayaran PD. Gudang Kertas sebesar dengan faktur No. K-711. Tanggal 28 Maret 2020 telah terjadi transaksi pembayaran PD. Mandiri sebesar dengan faktur No. K-731. Dari transaksi tersebut dipindahkan ke buku pembantu utang. Kemudian diteruskan ke buku besar umum. Berdasarkan informasi dari buku pembantu utang tersebut, maka akan diperoleh daftar saldo utang sebagai berikut AYEM GROUP DAFTAR SALDO UTANG Tanggal 31 Maret 2020 Nama Kreditur Saldo PD Gudang Kertas PD Gudang Kaos PD Gudang Kaos Jumlah Baca juga Rasio Keuangan Pengertian, Fungsi, dan Berbagai Jenisnya Itulah pengertian, fungsi dan contoh kasus dalam penggunaan buku besar pembantu dalam operasional bisnis. Jika Anda ingin memiliki sebuah bisnis yang data finansialnya secara keseluruhan dan minim kesalahan, ada baiknya Anda menggunakan software akuntansi yang memiliki fitur sesuai kebutuhan usaha Anda. Gunkanlah softwate akuntansi yang mudah digunakan dan sudah teruji keandalannya, seperti Accurate Online. Accurate Online adalah software akuntansi yang sudah dikembangkan sejak 20 tahun lalu dan digunakan oleh lebih dari 300 ribu pengguna daru berbagai jenis bisnis yang ada di Indonesia, mulai dari UMKM sampai perusahaan besar. Dengan harga yang terjangkau dan mudah digunakan, Accurate Online berhasil meraih Top Brand Award sebagai software akuntansi terbaik di Indonesia sejak tahun 2016 sampai saat ini. Jadi apa lagi yang masih Anda ragukan? Anda juga bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini Seberapa bermanfaat artikel ini? Klik salah satu bintang untuk menilai. 4 pembaca telah memberikan penilaian Belum ada yang memberikan penilaian untuk artikel ini Jadilah yang pertama! As you found this post useful... Follow us on social media! We are sorry that this post was not useful for you! Let us improve this post! Tell us how we can improve this post? Seorang lulusan S1 ilmu akuntansi yang suka membagikan istilah, rumus, dan berbagai hal yang berkaitan dengan dunia akuntansi lewat tulisan. Bagikan info ini ke temanmu! Related Posts Page load link
Bukupedoman siswa dalam belajar Bahasa Indonesia sesuai kurkulum 2013. Buku pedoman siswa dalam belajar Bahasa Indonesia sesuai kurkulum 2013 Implementasi Gerakan Literasi Sekolah Melalui Pengadaan Buku Bacaan Sebagai Pendamping Buku Teks Siswa dalam Upaya Optimalisasi Proyek Jurnal Membaca pada Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.

Pengertian, Tujuan, dan Contoh Jurnal UmumSeptember 13, 2022Pengertian, Tujuan, dan Contoh Jurnal UmumSeptember 13, 2022Pengertian, Tujuan, dan Contoh Jurnal PenyesuaianSeptember 15, 2022Pengertian, Tujuan, dan Contoh Jurnal PenyesuaianSeptember 15, 202210 Fungsi Jurnal Umum dan Jurnal Khusus dalam Laporan KeuanganAugust 1, 202210 Fungsi Jurnal Umum dan Jurnal Khusus dalam Laporan KeuanganAugust 1, 20227 Perbedaan Utang dan Piutang dalam AkuntansiApril 19, 20227 Perbedaan Utang dan Piutang dalam AkuntansiApril 19, 2022

Begitupula posting dari jurnal khusus ke buku besar lebih praktis dan efektif karena dilakukan secara berkala dan kolektif. Dengan demikian jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi secara khusus. ·Perbedaan antar jurnal khusus dengan jurnal umum
Hai Sobat Zenius, belajar tentang buku besar pembantu, yuk! Apa itu buku besar pembantu, fungsinya, dan contohnya seperti apa, bakal gue jelasin ke elo melalui artikel ini. Yuk gas! Setelah belajar tentang jurnal umum, elo bakal gue kenalin sama yang namanya buku besar. Nope, jangan bayangin buku yang ukurannya segede gaban ya, haha. Jadi, kalau waktu bikin jurnal umum, yang dipaparkan itu kan catatan transaksi-transaksi yang dilakukan suatu perusahaan pada periode tertentu. Namun sesuai namanya, catatannya itu masih general banget ya, yang dilaporkan itu secara keseluruhan dan belum ada penjelasan tiap akun tuh rinciannya apa aja. Makanya ada yang namanya tahap pemindahbukuan posting, alias pemindahan jurnal umum ke buku besar ledger. Buku besar sendiri ada dua jenis, yaitu buku besar umum dan buku besar pembantu. Di artikel ini, gue bakal lebih menekankan yang buku besar pembantu, ya. Tapi tenang aja, elo bisa nonton video penjelasan tentang kedua buku besar tersebut dengan klik banner di bawah ini! Ya udah yuk mulai kenalan sama si buku besar pembantu! Pengertian dan Fungsi Buku Besar PembantuBuku Besar Pembantu Utang DagangBuku Besar Pembantu Piutang DagangPenutup dan Contoh Soal Buku besar merupakan alat pencatat perubahan yang terjadi pada suatu akun karena adanya transaksi pada suatu perusahaan. Buku besar umum itu catatannya masih secara keseluruhan. Buku besar pembantu adalah perpanjangan dari buku besar umum yang memuat rincian akun-akun yang ada di buku tersebut. Misalnya elo punya perusahaan nih, terus perusahaan berutang gitu di suatu tempat. Nah, buku besar pembantu ini punya catatan lengkap banget mulai dari perusahaan ngutang sama siapa, kapan ngutangnya, kapan harus dilunasin, hingga jumlahnya berapa juga bisa elo temuin di sini. Fungsi buku besar pembantu adalah untuk mengelompokkan akun-akun yang terdata di buku besar umum. Misalnya dalam buku besar umum ada beberapa akun perlengkapan, maka akan digabungkan dalam satu kelompok. Terus ada beberapa akun piutang, disatukan juga, begitu seterusnya. Dengan begitu, elo jadi punya data yang mendetail tapi ringkas mengenai transaksi dan saldo dari akun-akun itu tadi. Jadi kalau gue disuruh jelaskan tentang kelebihan penggunaan buku besar pembantu nih, dari fungsinya aja udah keliatan ya, sebuah perusahaan nggak hanya punya data yang mendetail mengenai akun-akun yang ada tapi juga mudah disimak karena udah dibuat lebih ringkas. Zenius udah ada video yang jelasin tentang buku besar pembantu dengan lebih rinci, nih, bisa lo lihat di sini, yaps. Selain itu, perusahaan juga bisa crosscheck dengan membandingkan saldo akhir di jurnal umum dengan rincian di buku besar pembantunya, udah sesuai atau belum. Dalam perusahaan dagang buku besar pembantu yang dipakai ada dua yaitu buku besar pembantu utang dagang dan buku besar pembantu piutang dagang. Apa itu dan gimana contohnya? Baca Juga Karakteristik dan Jenis Akun Perusahaan Dagang – Materi Ekonomi Kelas 12 Buku Besar Pembantu Utang Dagang Sesuai dengan namanya, buku besar ini dengan khusus mencatat transaksi ketika sebuah perusahaan berutang kepada kreditur. Rinciannya mencakup siapa krediturnya, nominal utang, cara pembayaran, dan juga waktu pembayarannya. Buku besar pembantu utang ini dibuatnya per pemasok tempat kita berutang, ya. Berikut contoh buku besar pembantu utang Contoh buku besar pembantu utang Arsip Zenius Data-data yang dimasukkan bisa ditemukan dari jurnal pembelian, jurnal pengeluaran kas, dan jurnal umum. Lo bisa lihat cara pengisian buku besar pembantu utang di sini. Buku Besar Pembantu Piutang Dagang Sebaliknya, buku besar ini berisi data pihak-pihak yang berutang kepada perusahaan. Jadi misalnya perusahaan elo jual mebel high class nih, terus dibeli sama siapa ya, Tom Holland deh. Tapi doi ngutang dulu sama elo soalnya gaji jadi Spiderman belum cair, jadilah dia seorang debitur. Nah, di buku besar ini elo ada rincian data debitur, jumlah tagihannya berapa, terus pembayarannya gimana entah itu dicicil atau langsung dibayar full. Buku besarnya dibuat per pelanggan. Gue kasih contoh buku besar pembantu piutang Contoh buku besar pembantu piutang Arsip Zenius Data-data buku besar ini didapat dari jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, dan jurnal umum. Video yang menjelaskan pengisian buku besar pembantu piutang bisa lo tonton di sini, ya! Baca Juga Pengertian dan Contoh Jurnal Khusus Penerimaan Kas – Materi Ekonomi Kelas 12 Penutup dan Contoh Soal Oke deh, kira-kira sekian dulu pembahasan mengenai topik ini. Sekarang elo udah tau pengertian, fungsi, yang mana aja yang dipakai oleh perusahaan dagang, dan udah liat contohnya seperti apa. Sebelum gue akhiri artikelnya, gue udah siapin beberapa pertanyaan buat ngecek pemahaman elo, nih! 1. Tujuan utama adanya tahap pemindahbukuan adalah … a. Menganalisis transaksi dan mencatat dengan tepat pada jurnal Melaporkan keadaan keuangan sehingga dapat diketahui laba dan Mengelompokkan transaksi-transaksi berdasarkan akun agar memudahkan mengetahui saldo akhir dari masing-masing Menyelaraskan jumlah yang terdapat dalam pembukuan dengan jumlah pada keadaan yang Mengetahui jumlah akun riil untuk mengetahui aktiva dan pasiva yang dimiliki oleh perusahaan. 2. Perhatikan tabel berikut ini! Contoh soal buku besar pembantu utang Arsip Zenius Pada tanggal berapa sajakah terdapat transaksi pembayaran utang? a. 2 dan 10b. 10 dan 13c. 13 dan 20d. 20 dan 25e. Tidak ada transaksi pembayaran utang. 3. Apa yang dimaksud dengan posting? a. Proses pemindahbukuan jurnal umum ke buku Proses pemindahbukuan buku besar ke jurnal Proses pemindahbukuan buku besar umum ke buku besar Proses pendataan keuntungan dan kerugian Proses pengumpulan data pelanggan perusahaan. Pembahasan 1. Jawaban c. Pemindahbukuan merupakan tahap pemindahan akun-akun dari jurnal umum ke buku besar dengan cara mengelompokkan transaksi-transaksi berdasarkan akun agar memudahkan mengetahui saldo akhir dari masing-masing akun. 2. Jawaban b. Pada tanggal 10 dan 13 terdapat pengurangan saldo kredit dari menjadi hingga 0. Hal ini terjadi karena ada transaksi pembayaran utang seperti yang terlihat di kolom debit pada tanggal-tanggal tersebut. 3. Jawaban a. Pemindahbukuan atau posting merupakan pemindahan jurnal umum ke buku besar ledger. Alright, sekian dulu artikel kali ini. Sampai ketemu di tulisan gue yang lain, ya! Baca Juga Sistem Persediaan Perpetual – Materi Ekonomi Kelas 12
ViewMATERI BUKU BESAR CSCE 273 at Universitas Indonesia. BUKU BESAR PEMBANTU Dalam sebuah perusahaan mulai dari skala kecil hingga besar, sebuah pencatatan keuangan adalah yang
BerandaPencatatan ke buku besar utama dilakukan pada wakt...PertanyaanPencatatan ke buku besar utama dilakukan pada waktu ….Setiap akhir tahunBerkala pada setiap akhir bulan berdasarkan jurnal khususBerkala terjadi transaksi berdasarkan buku transaksiSecara kontinuBerkala sesuai tanggal posting setiap harinyaACA. CoordinatorMaster TeacherPembahasanPencatatan ke buku besar umum dilakukan secara berkala setiap akhir bulan berdasarkan rekapitulasi jurnal khusus. Sedangkan pencatatan buku besar pembantu dilakukan setiap terjadi transaksi berdasarkan buku ke buku besar umum dilakukan secara berkala setiap akhir bulan berdasarkan rekapitulasi jurnal khusus. Sedangkan pencatatan buku besar pembantu dilakukan setiap terjadi transaksi berdasarkan buku pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!13©2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia
Pahamiapa itu pengertian jurnal penerimaan kas (cash receipt journal) dan jurnal pengeluaran kas (cash disbursement journal), perbedaan format di antara keduanya serta contoh pencatatan atau penerapannya yang akan dijelaskan oleh Blog Mekari Jurnal.Dalam suatu perusahaan tidak lepas dari jurnal penerimaan dan pengeluaran kas.Keduanya sangat penting untuk disajikan secara benar dan tepat.
APGF66.